10 Prinsip Frugal Living yang Bikin Dompet Tetap Tebal Tanpa Terlihat Pelit

Ilustrasi menjalani frugal living
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Di tengah derasnya arus konsumsi dan budaya pamer di media sosial, gaya hidup hemat (frugal living) kerap disalahartikan sebagai tindakan pelit. Padahal, ada garis tegas yang memisahkan antara enggan mengeluarkan uang dan cermat dalam membelanjakannya. 

Tips dan Trik Berhemat ala Orang Tua Zaman Dulu yang Tetap Relevan di 2025

Gaya hidup frugal living menjadi alternatif yang mulai banyak dilirik generasi muda yang ingin hidup lebih stabil secara finansial tanpa harus kehilangan kualitas hidup. Frugal living bukan sekadar menahan diri dari belanja, melainkan seni mengelola keuangan dengan efisien dan sadar tujuan. 

Seseorang yang menganut prinsip ini akan cenderung berpikir panjang sebelum mengeluarkan uang, memastikan setiap pengeluaran benar-benar memberikan manfaat jangka panjang. Berikut ini adalah 10 prinsip frugal living yang bisa membantu menjaga keuangan tetap sehat tanpa membuat hidup terasa kekurangan.

1. Beli Berdasarkan Kebutuhan

Tren Silent Living: Gaya Hidup Tenang, Bebas Utang, dan Tak Butuh Validasi

Kunci utama frugal living adalah membedakan mana yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang hanya keinginan sesaat. Prioritaskan kebutuhan pokok dan tangguhkan pembelian impulsif yang tidak memberi nilai tambah.

2. Selalu Bandingkan Harga

Sebelum membeli barang, lakukan riset harga di beberapa tempat atau platform online. Selisih harga yang tampak kecil bisa menjadi penghematan signifikan jika dilakukan secara konsisten.

3. Hindari Utang Konsumtif

Terungkap Alasan Gen Z Adopsi Tren 'Quiet Quitting' Jadi Solusi Hidup Sehat, Bukan Malas!

Utang untuk hal-hal yang tidak produktif seperti gadget terbaru atau fashion musiman bisa menjadi jebakan keuangan. Frugal living menekankan pentingnya hidup sesuai kemampuan.

4. Manfaatkan Barang Hingga Maksimal

Orang yang menjalani frugal living akan memperpanjang umur pakai barang, memperbaiki jika rusak, dan tidak terburu-buru mengganti dengan yang baru kecuali benar-benar diperlukan.

5. Masak Sendiri di Rumah

Memasak di rumah bukan hanya soal penghematan, tapi juga kontrol terhadap nutrisi. Mengurangi makan di luar dapat memotong anggaran bulanan secara signifikan.

6. Punya Anggaran dan Catatan Keuangan

Membuat anggaran bulanan dan mencatat setiap pengeluaran memberi kendali penuh terhadap arus kas. Ini membantu mengidentifikasi pemborosan dan memperbaikinya sejak dini.

7. Beli Barang Berkualitas Bukan Murahan

Frugal living bukan soal membeli barang termurah, tapi memilih produk berkualitas yang tahan lama. Ini justru lebih hemat dalam jangka panjang.

8. Tunda Kepuasan Instan

Melatih diri untuk menunda pembelian besar hingga benar-benar mampu membelinya tanpa cicilan adalah bagian penting dari prinsip frugal.

9. Bijak Manfaatkan Promo dan Diskon

Diskon hanya bermanfaat jika digunakan untuk membeli kebutuhan yang sudah direncanakan. Hindari jebakan ‘diskon palsu’ yang justru memicu belanja tidak perlu.

10. Investasi pada Pengembangan Diri

Mengalokasikan uang untuk belajar keterampilan baru atau pengembangan karier dianggap sebagai pengeluaran produktif. Ini adalah bentuk investasi jangka panjang yang sejalan dengan semangat frugal living.

Frugal living bukanlah gaya hidup yang membatasi, melainkan membebaskan. Dengan menerapkan 10 prinsip ini, seseorang tidak hanya bisa menjaga dompet tetap tebal, tetapi juga membangun kebiasaan finansial yang sehat dan berkelanjutan. Di tengah gaya hidup serba cepat dan konsumtif, bersikap bijak terhadap uang adalah langkah cerdas untuk masa depan yang lebih stabil dan mandiri secara ekonomi.