Bukan Cuma Tukang Pos, Ini 6 Profesi yang Perlahan Hilang karena AI

Ilustrasi bekerja di kantor
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi salah satu inovasi teknologi paling berpengaruh dalam dekade terakhir. Dari sektor keuangan hingga pelayanan pelanggan, AI mengubah cara kerja dan menggeser banyak peran manusia. 

Era AI Datang, Hindari 9 Kesalahan Karier Ini agar Tak Tersingkir!

 

Meskipun membawa efisiensi tinggi, kehadiran teknologi ini juga memicu kekhawatiran: semakin banyak profesi yang mulai ditinggalkan dan bahkan kehilangan relevansi.

Soft Skill Adalah 'Mata Uang Baru' di Era AI, Anda Sudah Punya?

 

Bagi Anda yang sedang merencanakan karier atau memilih jurusan kuliah, penting untuk memahami bahwa beberapa bidang pekerjaan kini menghadapi penurunan drastis dalam permintaan. 

Teknologi Cepat Berkembang, Begini 7 Cara agar Tetap Relevan di Dunia Kerja

 

Bahkan, tak sedikit profesi yang dulunya ramai lowongan kerja, kini justru mulai hilang dari radar perusahaan. Berikut ini adalah enam profesi yang mulai sepi lowongan kerja karena perlahan tergantikan oleh AI.

 

1. Telemarketing

 

Profesi ini termasuk yang paling terdampak. AI kini mampu melakukan panggilan otomatis dengan suara yang terdengar natural dan skrip penjualan yang disesuaikan secara real-time. 

 

Banyak perusahaan di luar negeri sudah beralih ke voicebot dan sistem outreach otomatis yang lebih murah dan efisien daripada tenaga manusia. Tak heran, lowongan kerja untuk telemarketing mulai menyusut drastis.

 

2. Customer Service

 

AI berbasis Natural Language Processing (NLP) telah merevolusi layanan pelanggan. Chatbot, virtual assistant, dan automated ticketing system mampu menangani ratusan hingga ribuan pertanyaan dalam sehari tanpa henti. Hasilnya, perusahaan mengurangi perekrutan agen layanan pelanggan konvensional dan beralih ke solusi AI.

 

3. Petugas Pembukuan dan Administrasi Keuangan

 

Software akuntansi modern seperti QuickBooks dan Xero kini mampu menangani pembukuan secara otomatis. Bahkan beberapa platform berbasis AI bisa melakukan analisis keuangan sederhana tanpa campur tangan manusia. Peran accounting clerk atau staff pembukuan pun mulai tergeser, dan lowongan kerja di bidang ini cenderung stagnan atau menurun.

 

4. Penulis Konten Dasar

 

Generative AI seperti ChatGPT dan Gemini sudah bisa membuat artikel, caption, dan deskripsi produk dengan kecepatan tinggi dan biaya rendah. Walau tidak menggantikan semua peran penulis, profesi content writer entry-level kini menghadapi tekanan besar. Banyak brand memilih AI untuk konten ringan, mengurangi permintaan tenaga kerja manusia.

 

5. Receptionist dan Operator Telepon

 

Sistem otomatis untuk penerimaan tamu dan penjawab telepon kini marak digunakan, khususnya di perusahaan besar dan startup berbasis teknologi. Penjadwalan rapat, pemrosesan tamu, dan transfer panggilan bisa dilakukan tanpa campur tangan manusia. Imbasnya, profesi receptionist pun mulai kehilangan daya saing.

 

6. Analis Riset Pasar Junior

 

Banyak perusahaan kini menggunakan AI untuk menganalisis data survei dan tren pasar secara cepat. Tools seperti Tableau AI, Google Looker Studio, dan platform analitik berbasis machine learning memungkinkan perusahaan mengambil keputusan berdasarkan data tanpa perlu tim analis besar. Hasilnya, lowongan kerja untuk analis riset junior makin jarang ditemukan.

 

AI dan Masa Depan Dunia Kerja

 

Kemunculan AI bukan hanya menggantikan profesi, tapi juga menciptakan standar baru di dunia kerja. Skill seperti berpikir kritis, problem solving kompleks, dan kemampuan bekerja bersama teknologi kini menjadi kebutuhan utama. Perusahaan tidak lagi sekadar mencari karyawan, tapi mencari talenta yang mampu beradaptasi dengan AI.

 

Tips Menghadapi Perubahan Ini

 

1. Kembangkan soft skill seperti kreativitas, komunikasi, dan kepemimpinan.

 

2. Pelajari tool berbasis AI yang relevan dengan bidang Anda.

 

3. Ikuti tren lowongan kerja terbaru di platform seperti LinkedIn, Jobstreet, dan Glints untuk melihat pergeseran permintaan.

 

4. Lakukan upskilling secara rutin agar tetap relevan di pasar kerja digital.

 

AI tidak sepenuhnya menjadi ancaman, tapi ia mendorong perubahan besar dalam lanskap tenaga kerja global. Dengan strategi dan penyesuaian yang tepat, Anda tetap bisa bersaing di era yang semakin terdigitalisasi.

 

Kalau Anda sedang memilih karier atau mempertimbangkan pindah bidang, pastikan untuk memantau tren lowongan kerja yang terus berubah akibat teknologi.