5 Strategi Jitu Mengelola Uang Setelah Gajian Biar Bisa Hidup Enak Sampai Akhir Bulan
- Freepik
Lifestyle – Gajian adalah momen yang paling dinanti banyak pekerja. Tidak sedikit yang mengeluh gaji bulanan terasa numpang lewat alias cepat habis bahkan sebelum pertengahan bulan. Tantangan ini sering kali terjadi akibat kesalahan mengatur keuangan pribadi sehingga hidup selalu pas-pasan.
Kondisi ekonomi yang fluktuatif, kebutuhan hidup yang terus meningkat, dan budaya konsumtif membuat pengelolaan gaji menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan strategi pengelolaan keuangan yang realistis dan dapat dijalankan oleh siapa saja, mulai dari gaji standar upah minimum regional (UMR) hingga menengah ke atas.
1. Adopsi Budgeting 50/30/20
Strategi pertama yang terbukti efektif adalah menggunakan rumus 50/30/20, yaitu membagi pengeluaran menjadi tiga kategori utama yang mencakup 50 persen untuk kebutuhan pokok seperti makan, sewa, dan transportasi, 30 persen untuk keinginan seperti hiburan dan belanja; serta 20 persen untuk tabungan atau investasi.
Dengan pendekatan ini, Anda dapat mengelola gaji secara terstruktur sejak awal sehingga tidak mudah tergoda untuk menghabiskannya secara impulsif. Untuk membantu proses ini, Anda bisa memanfaatkan aplikasi pencatatan keuangan atau cukup dengan mencatatnya di Excel atau buku. Kunci utamanya adalah konsistensi, setidaknya selama tiga bulan pertama, hingga menjadi kebiasaan yang terbentuk secara otomatis.
2. Pisahkan Rekening Gaji dan Pengeluaran
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan adalah menyimpan seluruh dana dalam satu rekening. Padahal, memisahkan rekening gaji dan rekening khusus pengeluaran sangat membantu dalam mengontrol keuangan.
Rekening utama sebaiknya digunakan untuk menyimpan gaji dan tabungan, sementara satu rekening tambahan digunakan khusus untuk kebutuhan harian dan bulanan. Anda dapat mengaktifkan fitur auto-transfer dari rekening utama ke rekening pengeluaran setiap tanggal gajian.
Agar lebih efektif, gunakan rekening utama tanpa kartu ATM atau aplikasi mobile banking untuk meminimalisir godaan tarik tunai. Lakukan hal yang sama jika Anda juga menggunakan dompet digital atau e-wallet terpisah untuk membedakan antara belanja rutin dan kebutuhan lainnya seperti transportasi online.
3. Sisihkan Dana Darurat dan Tabungan
Kebiasaan menabung di akhir bulan sering kali gagal karena dana sudah habis. Sebaliknya, sisihkan dana darurat dan tabungan langsung di awal ketika gaji masuk. Idealnya, alokasikan 10 hingga 20 persen dari penghasilan untuk disimpan, baik dalam bentuk tabungan tetap, rekening khusus, maupun instrumen investasi yang aman seperti reksa dana pasar uang.
Anda bisa mengaktifkan autodebet untuk mempermudah proses ini, dan menggunakan fitur “lock” pada tabungan agar tidak tergoda untuk mencairkan dana seenaknya. Jika ingin hasil yang lebih optimal, gabungkan tabungan dengan instrumen investasi ringan yang mudah dicairkan tapi tetap menguntungkan.
4. Tetapkan Anggaran Harian
Alih-alih membuat anggaran bulanan secara umum, strategi yang lebih efektif adalah dengan menguraikannya menjadi budget harian. Misalnya, jika alokasi kebutuhan hidup Anda adalah Rp3 juta per bulan, maka Anda hanya boleh menghabiskan sekitar Rp100 ribu per hari. Metode ini membuat Anda lebih disiplin dan sadar terhadap pengeluaran harian.
Untuk menerapkannya, Anda bisa mencatat pengeluaran harian secara manual atau menggunakan aplikasi keuangan. Jika ingin lebih ekstrem, Anda bisa mencoba metode amplop, di mana uang dibagi ke dalam amplop harian. Terapkan juga prinsip “tunda 24 jam” sebelum membeli barang non-esensial agar tidak mudah tergoda diskon atau promo.
5. Alokasikan Dana Khusus untuk Hiburan
Mengatur keuangan bukan berarti harus hidup tanpa kesenangan. Justru penting untuk menyisihkan sebagian kecil dari penghasilan untuk kebutuhan hiburan atau self‑reward agar tidak stres dan tetap termotivasi.
Anda diperkenankan untuk mengalokasikan sekitar 10 hingga 15 persen dari gaji untuk aktivitas menyenangkan seperti makan di luar, nonton film, atau beli barang incaran. Untuk menghemat, manfaatkan promo e-wallet, voucher diskon, atau cashback dari aplikasi belanja. Pilih jenis hiburan yang hemat tapi tetap memberikan kepuasan, seperti piknik di taman kota, staycation lokal, atau nongkrong bareng teman dengan sistem potluck.
Mengatur keuangan setelah gajian bukan perkara rumit, tapi membutuhkan strategi dan konsistensi. Cara-cara di atas membantu Anda bisa hidup lebih tenang dan bebas dari stres keuangan di akhir bulan. Saat gaji dikelola dengan cerdas, Anda tak hanya bertahan hidup, tapi juga bisa menikmati hidup dengan lebih bijak.