Bukan Soal Gaji! 10 Kebiasaan Boros Hambat Jadi Orang Kaya Kekayaan Menurut Filosofi Warren Buffett

Ilustrasi dompet kosong
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Ketika membicarakan kekayaan dan kesuksesan finansial, nama Warren Buffett selalu menjadi rujukan utama. Buffett terkenal bukan hanya karena kepiawaiannya dalam berinvestasi, tetapi juga karena filosofi hidupnya yang sederhana dan penuh kebijaksanaan.

Kelas Menengah Mau Naik Status Jadi Orang Kaya? Ini 6 Strategi Finansial yang Harus Dilakukan

Orang yang dijuluki sebagai Oracle of Omaha menekankan bahwa kekayaan sejati tidak hanya ditentukan oleh seberapa besar penghasilan, melainkan dari bagaimana seseorang mengelola uangnya. Kebiasaan kecil sehari-hari dalam menggunakan uang menjadi pembeda antara orang kaya dan miskin yang cenderung terjebak dalam siklus utang.

Buffett percaya, banyak orang terjebak dalam pola pikir yang keliru karena memprioritaskan kepuasan instan dan validasi ketimbang membangun fondasi finansial yang kokoh. Pengeluaran yang terlihat sepele jika dilakukan secara terus-menerus bisa menjadi lubang besar yang menguras tabungan dan menghambat pertumbuhan aset. 

Ngaku Sultan Tapi Cuma Gengsi? 7 Tanda Kamu Terjebak Gaya Hidup Konsumtif!

Dengan memahami dan menghindari kebiasaan boros ini dan meniru langkah Buffett untuk mencapai stabilitas dan kemerdekaan finansial. Berikut sepuluh ‘filosofi’ yang menyebabkan seseorang sulit kaya.

1. Beli karena Gengsi

Banyak orang menghabiskan uang untuk barang-barang mewah, gadget terbaru, atau merek-merek ternama demi status sosial atau pengakuan sosial. Menurut Buffett, perilaku ini adalah pengeluaran yang tidak bijak.

5 Kesalahan Keuangan Milenial yang Bikin Gagal Kaya, Nomor 4 Paling Fatal

Alih-alih membeli barang dengan harga tinggi yang cepat turun nilainya, ia lebih memilih produk berkualitas yang tahan lama dan berfungsi optimal. Prioritaskan kegunaan dan daya tahan, bukan sekadar logo yang terpampang.

2. Utang Konsumtif Berbunga Tinggi

Menggunakan kartu kredit atau pinjaman online untuk membeli barang-barang yang tidak mendesak adalah kebiasaan yang sangat dihindari oleh Buffett. Namun, hal tersebut juga banyak dilakukan bahkan ‘norma’ di kalangan masyarakat modern yang ingin dianggap sukses. 

Pinjaman online dan kartu kredit dinilai memiliki bunga tinggi yang dapat menjadi beban finansial yang akhirnya menggerogoti pendapatan Anda setiap bulan. Alhasil, membuat Anda sulit menabung apalagi berinvestasi. 

3. Pengeluaran Impulsif

Kemudahan berbelanja online seringkali memicu pembelian impulsif tanpa perencanaan matang. Kebiasaan ini bisa membuat pengeluaran membengkak tanpa disadari. 

Buffett mengajarkan pentingnya membuat daftar belanja dan menahan diri dari godaan diskon. Ia juga menyarankan untuk menunda pembelian untuk berpikir apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau hanya keinginan sesaat.

4. Mengabaikan Dana Darurat

Tidak memiliki dana darurat adalah salah satu kesalahan terbesar yang masih diabaikan oleh banyak orang. Sehingga ketika musibah datang, mereka terpaksa berhutang atau menjual aset dengan harga murah. Dana darurat adalah investasi pertama yang harus seyogyanya menjadi prioritas karena berfungsi sebagai jaring pengaman finansial yang menjaga stabilitas hidup.

5. Hidup di Atas Kemampuan

Pola pikir terlihat kaya sering kali lebih berbahaya sehingga menuntut untuk mengikuti gaya hidup mewah, membeli mobil dengan harga fantastis dan memaksakan untuk tinggal rumah mahal sehingga menciptakan beban finansial jangka panjang. Buffett sendiri dikenal dengan gaya hidup sederhana dan memilih tinggal di rumah yang sama selama puluhan tahun. Kebiasaan membuktikan bahwa kekayaan sejati tidak harus ditunjukkan.

6. Membeli Hal-hal yang Bisa Dibuat Sendiri

Menghabiskan uang untuk hal-hal yang sebenarnya bisa Anda lakukan sendiri, seperti memasak, mencuci mobil, atau memperbaiki barang-barang kecil, adalah pemborosan. Melakukan pekerjaan ini sendiri tidak hanya menghemat uang, tetapi juga bisa menjadi skill baru yang berguna. Alokasikan uang yang dihemat tersebut untuk tabungan atau investasi.

7. Tidak Berinvestasi

Banyak orang menunggu uang sisa di akhir bulan untuk ditabung atau diinvestasikan. Buffett justru menyarankan sebaliknya, yaitu bayar diri Anda sendiri terlebih dahulu. Segera sisihkan sebagian pendapatan Anda di awal bulan untuk investasi, baru sisanya digunakan untuk pengeluaran. Kebiasaan ini menjamin Anda akan selalu punya aset yang bertumbuh.

8. Investasi pada Hal yang Tidak Dipahami

Buffett selalu mengingatkan untuk tidak berinvestasi pada bisnis atau produk yang tidak Anda mengerti. Banyak orang muda tergiur investasi yang sedang tren, misalnya aset kripto atau saham tertentu, tanpa pemahaman yang mendalam. Mereka cenderung mengikuti tren, padahal ini adalah resep menuju kegagalan. Selalu lakukan riset dan pahami apa yang Anda beli.

9. Sering Berganti Ponsel 

Membeli gadget terbaru setiap kali ada model baru dirilis adalah kebiasaan yang merugikan. Nilai perangkat elektronik menurun drastis dalam waktu singkat. Buffett akan memilih menggunakan gadget yang berfungsi dengan baik hingga benar-benar tidak bisa dipakai, menunda pembelian untuk menghemat uang.

10. Mengabaikan Asuransi

Seringkali, orang menganggap asuransi kesehatan atau jiwa sebagai pengeluaran tidak penting. Padahal, ini adalah proteksi terpenting yang Anda miliki. Mengabaikan asuransi sama saja dengan mempertaruhkan seluruh kekayaan yang Anda miliki terhadap satu risiko tak terduga, seperti kecelakaan atau penyakit kritis, yang bisa menguras habis tabungan.

Filosofi Warren Buffett mengajarkan bahwa menjadi kaya bukanlah hasil dari keberuntungan, melainkan dari pilihan dan kebiasaan finansial yang bijak. Dengan mengubah pola pikir dari menghabiskan menjadi "membangun dapat membalikkan keadaan finansial menjadi lebih baik. Kekayaan dimulai dari pengendalian diri dan keputusan cerdas, bukan dari seberapa banyak uang yang masuk ke rekening.