Milenial Wajib Tahu! Ini Strategi Atur Gaji Biar Gak Habis di Akhir Bulan, Nomor 3 Sering Diabaikan!
- Freepik
Lifestyle – Setiap akhir bulan, banyak orang, terutama milenial, mengeluh soal gaji yang sudah ludes bahkan sebelum tanggal gajian tiba. Gaya hidup yang dinamis, tekanan sosial untuk “ikut tren”, serta kurangnya literasi keuangan menjadi faktor yang membuat manajemen gaji jadi tantangan tersendiri.
Padahal, dengan strategi sederhana namun konsisten, gaji berapa pun bisa diatur agar cukup hingga akhir bulan, bahkan bisa disisihkan untuk ditabung atau investasi.
Mengutip dari Investopedia, banyak milenial merasa percaya diri soal pengetahuan keuangan, tapi nyatanya mereka tetap menghadapi tantangan serius dalam mengelola pengeluaran, membayar utang, dan menabung secara konsisten. Sebab itu, penting bagi generasi ini untuk mulai menerapkan kebiasaan finansial yang sehat sejak sekarang.
Berikut ini enam cara cerdas mengatur gaji agar tidak habis sebelum waktunya.
1. Terapkan Metode Pay Yourself First
Cara ini menjadi kunci keuangan sehat bagi banyak milenial. Alih-alih menabung dari sisa uang bulanan, Anda sebaiknya menyisihkan uang untuk ditabung atau investasi di awal saat gaji baru masuk. Bisa dimulai dari 10–20 persen penghasilan. Dengan begitu, Anda memprioritaskan masa depan Anda terlebih dahulu sebelum mengatur pengeluaran lainnya.
2. Gunakan Skema Budgeting 50/30/20
Metode budgeting ini populer dan mudah diterapkan. Caranya:
- 50% dari gaji untuk kebutuhan pokok seperti makan, sewa, dan transportasi
- 30% untuk keinginan seperti hiburan, belanja, atau nongkrong
- 20% untuk tabungan, investasi, dan pembayaran utang
Dengan membagi gaji secara terstruktur seperti ini, Anda akan lebih mudah mengontrol pengeluaran dan memastikan keuangan tetap aman hingga akhir bulan.
3. Otomatiskan Tabungan dan Pembayaran
Ini langkah penting yang sering diabaikan. Anda bisa mengatur sistem autodebet ke rekening tabungan atau reksa dana setiap awal bulan. Selain itu, otomatisasi cicilan kartu kredit atau pinjaman bisa mencegah keterlambatan bayar dan denda tambahan. Investopedia menyarankan penggunaan sistem otomatis agar disiplin menabung dan membayar utang bisa berjalan tanpa terganggu emosi sesaat atau lupa.
4. Evaluasi Kebocoran Pengeluaran
Luangkan waktu sebulan sekali untuk mengecek ke mana saja uang Anda pergi. Apakah ada pengeluaran tidak penting yang bisa dikurangi atau dihilangkan? Misalnya, langganan digital yang jarang dipakai, jajan kopi harian, atau impulsive shopping di e-commerce. Dengan evaluasi rutin, Anda bisa menyelamatkan ratusan ribu rupiah setiap bulan.
5. Sediakan Dana Darurat di Rekening Terpisah
Dana darurat adalah penyelamat utama saat terjadi hal tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau sakit. Usahakan punya dana darurat sebesar 3–6 bulan pengeluaran. Simpan di rekening terpisah agar tidak tercampur dengan uang sehari-hari. Keberadaan dana ini juga akan membuat Anda lebih tenang secara finansial.
6. Fokus pada Tujuan Keuangan Jangka Menengah dan Panjang
Menabung akan lebih terasa ringan jika Anda punya tujuan jelas. Misalnya: menabung untuk DP rumah, liburan ke luar negeri, atau modal usaha. Dengan tujuan yang spesifik, Anda akan lebih termotivasi dan disiplin. Milenial yang fokus pada perencanaan jangka panjang juga cenderung lebih tahan terhadap godaan konsumsi impulsif.
Mengatur gaji agar tidak habis sebelum akhir bulan bukan soal besar kecilnya penghasilan, tetapi bagaimana Anda mengelolanya. Dengan menerapkan metode pay yourself first, sistem budgeting yang terstruktur, serta evaluasi rutin pengeluaran, Anda bisa menjaga keuangan tetap stabil.
Milenial masa kini dituntut untuk lebih cerdas secara finansial agar tidak terus-terusan terjebak dalam siklus “gaji masuk, langsung habis”. Mulailah dari hal kecil, seperti mengatur transfer otomatis atau membuat daftar prioritas pengeluaran.
Disiplin Anda hari ini akan menentukan kenyamanan finansial di masa depan. Jadi, masih mau gaji Anda habis di minggu kedua bulan ini?