Waspada! Rekening Dormant Bisa Merugikan, Ini 5 Penyebab yang Wajib Dihindari Nasabah

Ilustrasi rekening bank
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Memiliki lebih dari satu rekening bank sudah menjadi hal umum saat ini. Ada yang digunakan khusus untuk menerima gaji, ada pula yang dibuat hanya untuk kebutuhan tertentu seperti keperluan administrasi, transaksi digital, atau tabungan masa depan. 

Gaji Cuma Rp3 Juta, Begini Cara Kumpulin Rp100 Juta Pertama

Namun, tanpa disadari, banyak orang justru membiarkan rekening tersebut menganggur terlalu lama. Akibatnya, rekening berubah status menjadi dormant atau tidak aktif.

Status rekening dormant sebenarnya bukan hal sepele. Jika tidak segera ditangani, Anda bisa kehilangan akses terhadap dana di dalamnya, bahkan terkena potongan biaya administrasi secara rutin. 

Rahasia Mengatasi Utang Paylater dan Pinjol agar Cash Flow Tetap Lancar

Lebih buruk lagi, rekening bisa ditutup sepihak oleh bank jika tidak memiliki saldo. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengenali kebiasaan-kebiasaan yang berisiko membuat rekening berubah menjadi dormant.

1. Tidak Ada Aktivitas Transaksi dalam Jangka Waktu Tertentu

Mengatur Cash Flow Pakai Paylater, Memang Bisa? Cek Jawabannya di Sini!

Kebanyakan bank akan menetapkan suatu rekening sebagai dormant jika tidak ada transaksi selama periode tertentu, biasanya antara 6 bulan hingga 12 bulan. Transaksi yang dimaksud bukan hanya penarikan atau transfer, tetapi juga termasuk cek saldo, top-up e-wallet, atau pembayaran tagihan. 

Jika rekening benar-benar tidak tersentuh selama waktu tersebut, bank secara otomatis akan menonaktifkan fungsi transaksi rekening tersebut.

Halaman Selanjutnya
img_title