6 Perbedaan Rojali-Rohana vs Kaum Mendang-Mending: Gaya Hidup Baru di Tengah Tren Anti-Konsumtif

Ilustrasi fenomena Rojali di mall
Sumber :
  • Freepik

Fenomena rojali dan rohana lebih banyak muncul sebagai dampak dari tekanan ekonomi dan keinginan tetap terlihat update tanpa menguras dompet. Sedangkan kaum mendang-mending, meskipun juga terpengaruh ekonomi, lebih menekankan prinsip efisiensi. Mereka tidak malu berburu promo atau membeli barang diskon karena nilai dianggap lebih penting daripada gengsi.

6. Dampak Terhadap Industri Ritel

Alasan Anak Muda Suka PayLater? Ini 5 Jawaban yang Cerminkan Gaya Hidup Digital dan Dinamika Finansial Baru

Kehadiran rohana dan rojali memberi tantangan bagi ritel konvensional karena traffic tinggi tidak selalu berbanding lurus dengan omzet. Namun, ini menjadi peluang bagi strategi experiential marketing. 

Kaum Mendang-Mending justru mendorong industri untuk lebih transparan soal kualitas dan harga. Hal ini karena keputusan mereka sangat dipengaruhi oleh informasi yang tersedia.

Fenomena Window Shopping di Tengah Virus Rojali dan Rohana, Gaya Hidup Baru atau Strategi Bertahan?

Baik rohana-rojali maupun kaum mendang-mending mencerminkan arah baru perilaku konsumen di era pasca-pandemi dan tekanan ekonomi global. Jika yang satu menandai pergeseran gaya hidup dari konsumtif ke rekreatif, yang lain menyoroti kebangkitan konsumen rasional yang cermat dan hemat.

Bagi pelaku industri dan pemasar, memahami perbedaan dua kelompok ini bukan hanya soal segmentasi pasar. Namun, adaptasi terhadap nilai-nilai baru yang dianut konsumen Indonesia dan mempersiapkan strategi bisnis yang tepat untuk menarik minat konsumen agar mau berbelanja.

‘Virus’ Rohana dan Rojali Mewabah: 7 Strategi Jitu Pedagang Mal Agar Pengunjung Mau Belanja, Patut Dicoba!