Profesi Petani Modern Diprediksi Cerah di 2030, Gajinya Bisa Tembus Rp1 Miliar!

Ilustrasi petani modern
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Di tengah laju urbanisasi dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap keberlanjutan, muncul berbagai profesi baru yang tak terbayangkan beberapa dekade lalu. Salah satunya adalah urban farmer, atau petani perkotaan. 

Dunia Kerja Berubah! Ini 8 Profesi yang Lahir dari Teknologi AI, Auto Panen Cuan di 2030

 

Profesi ini mulai mencuri perhatian dunia karena menjawab tantangan zaman: keterbatasan lahan, krisis iklim, serta kebutuhan akan produksi pangan lokal yang sehat dan efisien.

9 Jurusan Kuliah Ini Diprediksi Paling Dicari di 2030, Lulusannya Auto Dilirik Perusahaan Gede!

 

Anda mungkin bertanya-tanya, mungkinkah bertani di tengah kota menjadi pekerjaan masa depan? Faktanya, sejumlah riset dan laporan industri global memprediksi bahwa profesi urban farmer akan semakin dibutuhkan pada tahun 2030. 

Bisakah Bangun Side Hustle Tanpa Modal? Berikut 7 Ide Pekerjaan Sampingan yang Cuan Maksimal!

 

Seiring berkembangnya teknologi dan gaya hidup masyarakat kota, urban farming bukan hanya sekadar hobi atau kegiatan komunitas, melainkan peluang karier profesional yang menjanjikan.

 

Berikut beberapa alasan mengapa profesi urban farmer diprediksi akan tumbuh pesat dan dibutuhkan di masa depan:

 

1. Pertumbuhan Pasar Pertanian Perkotaan Sangat Pesat

 

Pasar global untuk urban farming diproyeksikan mencapai lebih dari US$233 miliar atau setara Rp3.797 triliun pada 2029, bahkan bisa menyentuh US$312 miliar atau setara Rp5.085 triliun pada 2033. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya kebutuhan produksi pangan lokal, terutama di kota-kota besar yang menghadapi tekanan populasi dan ruang terbatas.

 

2. Solusi atas Krisis Lingkungan dan Iklim

 

Urban farming menjadi bagian dari solusi ramah lingkungan. Dengan sistem seperti hidroponik, aeroponik, atau vertical farming, produksi pangan dapat dilakukan dengan air lebih sedikit dan jejak karbon yang lebih kecil. Profesi ini akan banyak dicari oleh perusahaan dan pemerintah yang ingin mengembangkan kota berkelanjutan.

 

3. Mendukung Ketahanan Pangan Lokal

 

Ketika distribusi pangan terganggu, kota-kota yang memiliki sistem urban farming cenderung lebih tangguh. Oleh karena itu, banyak negara mulai mendorong pendirian kebun kota dan pertanian vertikal yang dikelola oleh tenaga profesional. Urban farmer pun menjadi profesi strategis untuk mendukung ketahanan pangan jangka panjang.

 

4. Didorong oleh Teknologi dan Agritech

 

Urban farmer masa kini tak hanya menanam, tetapi juga mengoperasikan teknologi modern seperti IoT, sensor kelembaban, dan aplikasi pemantau pertumbuhan tanaman. Profesi ini kini berada di persimpangan antara pertanian dan teknologi, membuka peluang besar bagi generasi muda yang tech-savvy.

 

5. Berkembangnya Ekonomi Sirkular dan Bisnis Sosial

 

Profesi urban farmer juga berkaitan erat dengan nilai sosial dan lingkungan. Banyak startup dan bisnis sosial yang kini fokus pada pertanian kota, daur ulang limbah organik, hingga edukasi pangan lokal. Ini membuat profesi ini relevan tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga secara sosial.

 

6. Peluang Karier yang Variatif

 

Urban farming membuka banyak jalur karier, seperti hortikulturis perkotaan, teknisi vertical farming, konsultan agritech, hingga koordinator kebun komunitas. Bahkan, profesi ini kini mulai diajarkan di universitas ternama dunia dalam program studi agrikultur modern dan food sustainability.

 

7. Mendapat Dukungan dari Pemerintah dan Lembaga Global

 

Beberapa kota besar di dunia seperti Singapura, Amsterdam, dan New York telah memiliki regulasi yang mendukung pertanian perkotaan. Bahkan, program pelatihan urban farmer juga mulai diperkenalkan dalam kebijakan ketahanan pangan dan green economy.

 

8. Potensi Penghasilan yang Kompetitif

 

Menurut data industri tahun 2025, urban farmer profesional bisa memperoleh penghasilan antara US$32.000 hingga US$82.000 per tahun, atau setara Rp521 juta hingga Rp1,336 miliar per tahun. Hal ini menjadikan profesi ini makin menarik, terutama di tengah meningkatnya tren bekerja dari rumah dan gaya hidup hijau.

 

9. Cocok untuk Generasi Muda dan Pekerja Hybrid

 

Profesi ini fleksibel dan memungkinkan Anda mengatur waktu sendiri. Banyak urban farmer yang memulai dari rumah atau lahan kecil, kemudian berkembang menjadi wirausaha sukses. Kombinasi antara nilai hidup, teknologi, dan dampak lingkungan menjadikan profesi ini cocok untuk generasi muda yang mencari makna dalam pekerjaan.

 

Profesi urban farmer bukan lagi sekadar pekerjaan pinggiran atau hobi komunitas. Di tengah transformasi global menuju kota yang cerdas dan berkelanjutan, profesi ini justru menjadi salah satu yang paling relevan dan menjanjikan. 

 

Jika Anda memiliki minat pada bidang pertanian, teknologi, dan lingkungan, urban farming bisa menjadi pilihan karier masa depan yang penuh peluang dan dampak positif.

 

Kini saatnya mempertimbangkan bidang profesi yang tak hanya memberikan penghasilan, tetapi juga berkontribusi langsung pada masa depan bumi dan kehidupan masyarakat kota.