7 Pekerjaan Blue Collar Ini Naik Daun di Era AI, Gajinya Bisa Tembus Rp1 Miliar!
- Freepik
Masih dalam sektor energi hijau, pemasang panel surya juga menjadi pekerjaan yang mengalami pertumbuhan pesat. Menurut World Economic Forum, transisi menuju energi bersih menjadikan profesi ini sangat vital. Gaji rata-rata berkisar USD 52.000 hingga USD 60.000 per tahun atau sekitar Rp847 juta hingga Rp978 juta. Profesi ini dapat dimasuki dengan pelatihan singkat dan sangat populer di kalangan anak muda.
3. Teknisi HVAC
Menurut CEMCO Systems, permintaan terhadap teknisi HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) meningkat karena perubahan iklim dan kebutuhan efisiensi energi. Gaji rata-rata di Amerika Serikat berkisar antara USD 50.000 hingga USD 65.000 per tahun, atau sekitar Rp815 juta hingga Rp1,06 miliar. Mereka bertanggung jawab atas sistem pendingin dan ventilasi di gedung-gedung besar dan rumah tinggal.
4. Teknisi Listrik
Profesi teknisi listrik tetap relevan meskipun dunia semakin digital. Di Eropa, seperti dikutip dari GGIMS Europe, teknisi listrik yang bekerja di sektor smart home dan kendaraan listrik bisa memperoleh gaji hingga €60.000 per tahun atau sekitar Rp1,05 miliar. Di AS, pekerjaan ini tumbuh stabil sekitar 6 persen per dekade. Profesi ini sangat dibutuhkan baik di proyek pembangunan baru maupun pemeliharaan fasilitas lama.
5. Tukang Las dan Fabrikator
Menurut GWGCI, pekerjaan tukang las kembali diminati karena maraknya proyek infrastruktur dan manufaktur modern. Profesi ini menawarkan peluang besar di industri minyak, gas, galangan kapal, dan konstruksi berat. Tukang las bersertifikasi khusus seperti TIG atau MIG welding dapat menghasilkan hingga USD 70.000 per tahun atau sekitar Rp1,14 miliar.