Bukan Sekadar Tren, Ini Peran Kecerdasan Buatan (AI) dalam Seleksi dan Rekrutmen Karyawan
- blr.com
3. Wawancara Awal
Tahapan wawancara awal yang bersifat standar, seperti pengumpulan informasi dasar atau pengecekan latar belakang, kini dapat dilakukan oleh chatbot berbasis AI. Chatbot ini dapat berinteraksi dengan kandidat secara real-time, memberikan pertanyaan otomatis, dan merekam jawaban untuk kemudian dianalisis lebih lanjut. Selain menghemat waktu tim HR, metode ini juga memberikan pengalaman yang lebih interaktif bagi pelamar kerja.
4. Prediksi Performa
Beberapa sistem AI yang lebih maju telah mampu memprediksi potensi performa karyawan berdasarkan pola dari data karyawan sebelumnya. Misalnya, kandidat dengan latar belakang tertentu, pola kerja tertentu, atau skor tes tertentu memiliki peluang lebih besar untuk sukses dalam posisi yang dilamar. Prediksi ini bukan pengganti keputusan HR, tetapi alat bantu analitis yang memperkuat pengambilan keputusan berbasis data (data-driven HR).
5. Mengurangi Bias dalam Seleksi
Salah satu manfaat signifikan dari adopsi AI dalam rekrutmen adalah kemampuannya untuk mengurangi bias subjektif yang sering kali terjadi dalam proses seleksi manual. Jika dikembangkan dan dikalibrasi dengan baik, sistem AI dapat menilai kandidat berdasarkan data dan kompetensi yang terukur, bukan faktor-faktor diskriminatif seperti gender, usia, atau latar belakang sosial.