Mengenal Tasofobia, Ketakutan dan Cemas Berlebihan Saat Menganggur yang Jarang Disadari

Ilustrasi pengangguran
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Bagi sebagian orang, kehilangan pekerjaan atau menjalani masa menganggur bisa terasa seperti mimpi buruk. Tak hanya soal hilangnya penghasilan, tapi juga menyangkut harga diri dan identitas diri. 

Belajar Hemat dari Hal Sederhana, Ini 30 Cara Frugal Living yang Bisa Diterapkan Sekarang

 

Salah satu kondisi mental yang bisa muncul dari situasi ini adalah tasofobia, yaitu ketakutan irasional atau berlebihan terhadap kondisi tidak bekerja atau menganggur.

Kebebasan Finansial di Depan Mata! 5 Pilihan Tempat Menabung Tawarkan Imbal Hasil

 

Meskipun belum terlalu populer seperti nomophobia (takut tanpa ponsel) atau ergophobia (takut bekerja), fenomena tasofobia semakin sering dibahas di era modern, terutama di tengah tekanan sosial dan budaya hustle yang kuat.

10 Ide Bisnis Kecil yang Bisa Dimulai dari Rumah untuk Korban PHK, Modal Minim Untung Menjanjikan

 

Apa Itu Tasofobia?

 

Mengutip dari KBBI di situs Kemdikbud, tasofobia merupakan fobia terhadap kondisi menganggur, di mana seseorang merasa sangat takut atau tertekan saat tidak memiliki pekerjaan. Ketakutan ini bisa muncul bahkan saat ia sedang dalam masa istirahat yang sah, seperti setelah resign, habis kontrak, atau jeda karier.

 

Ketakutan ini bukan sekadar khawatir soal uang. Orang dengan tasofobia bisa merasa tidak berguna, malu, bahkan panik saat tidak bekerja. Kondisi ini berisiko memicu stres berlebihan, gangguan tidur, hingga depresi jika tidak ditangani dengan benar.

 

Gejala Tasofobia

 

Beberapa gejala umum dari tasofobia antara lain:

 

- Merasa gelisah atau cemas berlebihan saat sedang tidak bekerja

- Sulit menikmati waktu luang atau istirahat setelah resign

- Terobsesi mencari pekerjaan tanpa jeda

- Merasa tidak bernilai atau gagal saat tidak memiliki status pekerjaan

- Mengalami gangguan tidur, susah makan, atau menarik diri dari lingkungan sosial

 

Apa Penyebab Tasofobia?

 

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan atau memperkuat tasofobia:

 

1. Budaya Hustle

 

Tekanan sosial untuk selalu produktif membuat banyak orang merasa bersalah saat beristirahat atau tidak bekerja.

 

2. Stigma Sosial

 

Masyarakat cenderung menganggap orang yang menganggur sebagai tidak kompeten atau malas, padahal banyak faktor di balik pengangguran.

 

3. Pengalaman Trauma

 

Pernah kehilangan pekerjaan secara mendadak, mengalami PHK, atau gagal dalam bisnis bisa memicu trauma dan ketakutan yang berulang.

 

4. Kecemasan Ekonomi

 

Kekhawatiran akan masa depan, cicilan, dan kebutuhan sehari-hari bisa menjadi pemicu utama rasa takut saat tidak bekerja.

 

Cara Mengatasi Tasofobia

 

Tasofobia bukan sesuatu yang harus Anda alami sendirian. Berikut beberapa cara untuk mengatasinya:

 

1. Sadari bahwa jeda adalah bagian dari perjalanan karier

 

Istirahat sejenak tidak berarti Anda gagal. Justru bisa menjadi momen refleksi dan penyembuhan.

 

2. Beri makna baru pada waktu luang

 

Isi hari-hari dengan kegiatan positif seperti belajar skill baru, membaca, atau olahraga ringan.

 

3. Batasi konsumsi media sosial

 

Terlalu sering membandingkan diri dengan kesuksesan orang lain di media sosial bisa memperburuk rasa cemas.

 

4. Bicarakan dengan orang terpercaya atau profesional

 

Konsultasi dengan psikolog atau konselor bisa membantu memahami dan mengelola ketakutan Anda dengan lebih baik.

 

Tasofobia adalah masalah psikologis yang nyata, meskipun belum banyak dibicarakan. Di tengah tekanan hidup dan ekspektasi sosial yang tinggi, wajar jika seseorang merasa tertekan saat menganggur. 

 

Namun penting untuk mengenali gejalanya lebih awal dan mencari cara untuk mengatasinya. Ingat, Anda tetap berharga meskipun sedang tidak bekerja. Menganggur bukan berarti Anda berhenti berkembang. Justru, itu bisa menjadi titik balik untuk memulai lagi.