Berapa Tabungan dan Investasi yang Wajib Dimiliki Jika Ingin Pensiun Dini? Cek Simulasinya di Sini

Ilustrasi dana pensiun
Sumber :
  • Nasdaq

Lifestyle – Pensiun dini bukan sekadar impian manis untuk terbebas dari tekanan pekerjaan. Ia adalah tujuan finansial yang bisa dicapai jika Anda memahami apa saja yang harus dipersiapkan sejak awal. 

Dampak PHK Tak Selalu Buruk, Ini Peluang yang Bisa Kamu Ambil untuk Bangkit Lebih Kuat

 

Salah satu pertanyaan paling umum saat merencanakan pensiun dini adalah: berapa banyak uang yang harus disiapkan agar bisa hidup nyaman tanpa harus bekerja lagi?

Tips Sukses Membangun Usaha Sampingan hingga Meraup Cuan Ratusan Juta per Bulan

 

Pertanyaan ini wajar, karena pensiun dini berarti Anda berhenti menghasilkan penghasilan aktif jauh lebih cepat dari usia pensiun normal. Itu artinya, Anda harus menyiapkan sumber dana yang cukup besar untuk menopang hidup selama puluhan tahun. 

Tiba-tiba Kena PHK? Jangan Bingung! Ini Jurus Bertahan Secara Finansial

 

Lalu, bagaimana menghitung kebutuhan tabungan dan investasi tersebut? Berikut strategi realistis yang bisa Anda jadikan panduan:

 

1. Hitung Estimasi Biaya Hidup per Bulan

 

Langkah pertama adalah mengetahui secara pasti berapa biaya hidup bulanan yang Anda perlukan. Buat daftar kebutuhan rutin seperti makan, tempat tinggal, listrik, internet, transportasi, hiburan, hingga asuransi. Misalnya, jika saat ini Anda butuh Rp10 juta per bulan untuk hidup nyaman, maka itu jadi dasar perhitungan awal.

 

2. Tentukan Usia Pensiun dan Harapan Hidup

 

Jika Anda ingin pensiun di usia 45 dan menargetkan hidup hingga usia 80, maka Anda harus membiayai hidup selama 35 tahun tanpa penghasilan aktif. Itu berarti Anda memerlukan dana setara dengan 35 tahun pengeluaran rutin. Dalam simulasi sederhana:

35 tahun × 12 bulan × Rp10 juta = Rp4,2 miliar

 

3. Perhitungkan Inflasi Tahunan

 

Inflasi membuat nilai uang berkurang seiring waktu. Rata-rata inflasi di Indonesia berkisar antara 3–5% per tahun. Maka, biaya hidup Rp10 juta per bulan hari ini bisa meningkat menjadi dua kali lipat dalam 20 tahun. Oleh karena itu, jumlah kebutuhan dana pensiun Anda perlu disesuaikan dengan proyeksi inflasi tahunan agar tidak kekurangan dana di masa depan.

 

4. Gunakan Rumus 25x atau 4% Rule

 

Rumus populer untuk menghitung dana pensiun adalah "25x rule", yaitu mengalikan total pengeluaran tahunan dengan 25. Ini berdasarkan asumsi Anda akan menarik dana 4% per tahun dari total investasi untuk mencukupi kebutuhan hidup. Jika pengeluaran tahunan Anda Rp120 juta, maka: Rp120 juta × 25 = Rp3 miliar

 

Dengan asumsi investasi Anda bisa memberi imbal hasil rata-rata 6–8% per tahun, maka menarik 4% dianggap aman tanpa menggerus pokok investasi terlalu cepat.

 

5. Siapkan Portofolio Investasi yang Tepat

 

Tabungan saja tidak cukup, apalagi jika tujuannya jangka panjang. Anda perlu mengalokasikan dana pada investasi yang dapat bertumbuh. Berikut contoh diversifikasi investasi untuk tujuan pensiun dini:

 

- Reksa dana saham atau indeks: untuk pertumbuhan jangka panjang

- Obligasi negara: stabil dan cenderung aman

- Saham dividen: menghasilkan pendapatan rutin

- Properti sewa: bisa jadi sumber passive income

- Emas atau logam mulia: lindung nilai terhadap inflasi

 

6. Mulai dari Sekarang, Meskipun Kecil

 

Waktu adalah kunci penting dalam strategi pensiun dini. Semakin cepat Anda memulai, semakin ringan beban finansialnya karena efek bunga majemuk (compound interest). Misalnya, menabung dan berinvestasi Rp5 juta per bulan selama 20 tahun dengan imbal hasil rata-rata 10% per tahun bisa menghasilkan lebih dari Rp3 miliar. Mulai kecil jauh lebih baik daripada menunda besar.

 

7. Bangun Sumber Passive Income

 

Selain tabungan dan investasi, Anda juga bisa mengembangkan sumber penghasilan pasif seperti:

 

- Menyewakan properti

- Membuat bisnis online

- Membuat produk digital

- Berinvestasi di saham yang membagikan dividen

- Menjual karya kreatif (buku, musik, desain, dll.)

 

Semakin besar pendapatan pasif Anda, semakin kecil dana pokok yang perlu dikumpulkan sebelum pensiun.

 

8. Jangan Abaikan Dana Kesehatan dan Asuransi

 

Pensiun dini berarti Anda tidak lagi mendapatkan fasilitas asuransi dari kantor. Maka, penting untuk menyiapkan asuransi kesehatan dan jiwa secara mandiri. Ini akan melindungi tabungan Anda dari risiko pengeluaran besar mendadak akibat sakit atau kecelakaan.

 

9. Gunakan Simulasi dan Kalkulator Pensiun

 

Gunakan kalkulator keuangan online atau konsultasi dengan perencana keuangan profesional untuk menyusun perhitungan yang lebih akurat sesuai profil dan gaya hidup Anda. Setiap orang punya kebutuhan berbeda, dan semakin detail perhitungan Anda, semakin realistis strategi yang bisa disusun.

 

Jumlah tabungan dan investasi yang Anda perlukan untuk pensiun dini sangat bergantung pada gaya hidup, usia pensiun, dan strategi pengelolaan keuangan Anda. 

 

Tidak ada angka mutlak, tapi dengan memahami kebutuhan hidup, menghitung dengan cermat, dan berinvestasi secara konsisten, pensiun dini bukan lagi sekadar angan-angan. Mulailah dari sekarang, karena waktu adalah senjata terbaik Anda dalam mengejar kebebasan finansial lebih awal.