Apa Itu Gen Z Stare yang Viral di TikTok? Ternyata Bisa Jadi Bom Waktu di Tempat Kerja
- Freepik
Fenomena ini menunjukkan pentingnya membangun budaya kerja yang lebih inklusif secara komunikasi. Komitmen bersama untuk memahami perbedaan gaya interaksi adalah langkah awal untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.
Adaptasi Dua Arah Jadi Solusi
Agar jurang antar generasi tidak makin lebar, dibutuhkan penyesuaian dari kedua belah pihak. Untuk Gen Z, penting menyadari bahwa komunikasi non-verbal seperti anggukan kecil atau senyuman ringan dapat menciptakan kesan positif yang besar.
Meskipun ingin menjaga energi, menanggapi rekan kerja atau atasan dengan gestur sederhana bisa mencegah konflik yang tidak perlu. Tidak semua basa-basi harus dihindari, terutama jika tujuannya membangun hubungan profesional yang saling menghargai.
Bagi generasi sebelumnya dan tim HR, penting untuk memahami bahwa “Gen Z Stare” bukan serangan pribadi. Ini adalah gejala dari kelelahan emosional, perubahan budaya komunikasi, dan krisis kepercayaan terhadap norma kerja tradisional.
Alih-alih menganggapnya sebagai masalah perilaku, organisasi dapat merespons dengan memberikan pelatihan soft skill lintas generasi, membangun ruang diskusi terbuka, serta menetapkan ekspektasi komunikasi yang jelas.
Tren "Gen Z Stare" adalah cerminan dari dinamika baru antara generasi muda dan dunia kerja. Bagi banyak orang, ini hanyalah ekspresi diam. Namun jika dicermati lebih dalam, ia mewakili perubahan mendasar dalam cara generasi Z memandang pekerjaan, komunikasi, dan interaksi sosial di lingkungan profesional.