7 Strategi Jitu UMKM Go Internasional, Nomor 5 Jarang Dilakukan

Ilustrasi UMKM Go Internasional
Sumber :
  • Dok. Pertamina

Lifestyle – Ekspansi pasar global kini bukan lagi mimpi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Sejumlah strategi telah diterapkan agar produk lokal bisa menembus pasar internasional.

5 Peran Strategis Korporasi dalam Meningkatkan Daya Saing UMKM

UMKM go internasional bukanlah sebuah impian belaka. Setidaknya enam mitra binaan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) berhasil menggepakkkan sayap ke panggung global untuk memperkenalkan produk unggulan mereka.

Berkaca dari kesuksesan tersebut, berikut adalah 7 strategi jitu untuk mendorong usaha melangkah ke pasar luar negeri. Scroll untuk informasi lengkapnya.

1. Mengikuti Pameran Dagang Internasional

Dampak PHK Tak Selalu Buruk, Ini Peluang yang Bisa Kamu Ambil untuk Bangkit Lebih Kuat

Keterlibatan dalam pameran berskala besar memberi peluang besar bagi UMKM untuk memperkenalkan produk ke pasar luar negeri. Di pameran ini, UMKM bisa berinteraksi langsung dengan buyer dan memahami preferensi konsumen global.

Pjs. Area Manager Communication, Relations, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Muslim Dharmawan menyampaikan keenam UMKM binaan diikutsertakan dalam Korea Import Fair (KIF) pada tahun 2025 merupakan bagian strategis dari program Go Global Pertamina UMK Academy guna mendorong UMKM binaan menembus pasar global.

Unlock Your Financial Success: 6 Tips Hemat dari Pemimpin Bisnis Dunia

“Partisipasi dalam KIF merupakan sebuah kesempatan untuk memperluas pasar dan melakukan kolaborasi global, tetapi juga merupakan sebuah ajang pembelajaran” jelas Muslim dalam keterangan resminya yang dikutip pada Selasa, 11 Juli 2025.

2. Memperkuat Ciri Khas Produk Lokal

Produk seperti Tsurayaa Tea dan Kahla yang merupakan peserta KIF berhasil mencuri perhatian karena mengangkat kekhasan Indonesia. Tsurayaa menawarkan teh rempah dengan pendekatan artisan, sementara Kahla menghadirkan keripik tempe dalam kemasan modern yang memenuhi standar ekspor.

3. Menggabungkan Nilai Tradisional dan Desain Modern

Desain kontemporer dengan sentuhan budaya lokal yang diterapkan Ramiza Boutique, Apikmen, Move Leather, dan Pekatan Batik jug berhasil mencuri perhatian. Perpaduan ini menarik minat pasar Korea Selatan yang menghargai craftsmanship dan estetika berkelanjutan.

4. Benchmarking dan Adaptasi Produk

Partisipasi dalam pameran internasional tak hanya soal promosi, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran. Pelaku UMKM bisa benchmarking kualitas, belajar dari produk negara lain, serta mengidentifikasi standar dan tren global yang perlu diadopsi untuk mengembangkan usaha agar semakin berkembang.

5. Kolaborasi dengan Korporasi

Pertamina UMK Academy jadi salah satu wadah bagi para pelaku UMKM mendapatkan pembinaan, pendampingan, hingga akses pasar. Kolaborasi seperti ini menjadi jembatan penting untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing produk lokal di tingkat internasional.

6. Membangun Jejaring Bisnis Internasional

Pameran internasional seperti KIF yang digelar di COEX Hall, Seoul, Korea Selatan pada 7–9 Juli 2025 ini menjadi momentum untuk para pelaku usaha punya kesempatan membangun koneksi bisnis lintas negara. Jejaring ini penting untuk membuka peluang ekspor, kolaborasi produksi, hingga distribusi lintas pasar.

7. Menciptakan Narasi Produk yang Otentik

Menurut Muslim Dharmawan, sambutan positif dari industri internasional menunjukkan bahwa produk Indonesia memiliki daya tarik tersendiri. Kunci utamanya adalah memperkuat narasi otentik berupa cerita, nilai budaya, dan proses lokal yang dibawa oleh produk tersebut.

Strategi UMKM untuk go internasional tidak hanya bergantung pada kualitas produk, tetapi juga pada dukungan berkelanjutan, sinergi dengan pemangku kepentingan, dan kesiapan untuk memahami dinamika pasar global. Dengan strategi yang terintegrasi, UMKM Indonesia bisa naik kelas menjadi pelaku ekonomi global yang tangguh, adaptif, dan inovatif.