Apa Itu Bisnis Sustainable yang Lagi Tren? Ini Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh yang Relevan Saat Ini
- Freepik
Lifestyle – Belakangan ini, istilah bisnis sustainable atau bisnis berkelanjutan semakin sering dibicarakan, terutama di kalangan pelaku usaha dan investor muda. Kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan antara keuntungan bisnis, dampak lingkungan, dan manfaat sosial menjadikan model bisnis ini semakin diminati.
Tidak hanya untuk perusahaan besar, konsep bisnis berkelanjutan juga bisa diterapkan oleh UMKM, startup, bahkan bisnis rumahan. Jika Anda ingin memulai usaha dengan dampak positif jangka panjang, penting untuk memahami lebih dulu apa itu bisnis sustainable dan bagaimana karakteristik serta contohnya dalam kehidupan nyata.
Apa Itu Bisnis Sustainable?
Bisnis sustainable adalah model usaha yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial (profit), tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial (people) dan lingkungan (planet). Konsep ini dikenal juga sebagai triple bottom line.
Dengan kata lain, bisnis sustainable bertujuan untuk berjalan secara jangka panjang dengan cara yang tidak merusak lingkungan dan tetap memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Fokusnya bukan hanya pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga keseimbangan antara aspek ekonomi, ekologi, dan sosial.
Ciri-Ciri Bisnis Sustainable
Berikut beberapa ciri utama dari bisnis yang berkelanjutan:
1. Memperhatikan Dampak Lingkungan
Bisnis ini memperhatikan efisiensi sumber daya, mengurangi limbah, serta meminimalkan jejak karbon. Misalnya, menggunakan bahan ramah lingkungan, mengurangi penggunaan plastik, atau mendaur ulang limbah produksi.
2. Mengutamakan Kesejahteraan Sosial
Bisnis sustainable memperhatikan kesejahteraan karyawan, komunitas sekitar, dan rantai pasok. Hal ini mencakup praktik kerja yang adil, pemberdayaan masyarakat lokal, dan dukungan terhadap pendidikan atau kesehatan.
3. Mengedepankan Transparansi dan Etika
Transparansi dalam laporan keuangan, proses produksi, hingga sumber bahan baku menjadi hal penting. Bisnis ini juga menjalankan usahanya dengan prinsip etika, tidak mengeksploitasi tenaga kerja atau merugikan konsumen.
4. Inovatif dan Adaptif
Bisnis berkelanjutan cenderung inovatif dalam mengembangkan produk atau proses yang lebih ramah lingkungan. Mereka juga adaptif terhadap regulasi atau tren baru yang mendorong keberlanjutan.
5. Fokus Jangka Panjang
Alih-alih mengejar keuntungan cepat, bisnis sustainable berfokus pada pertumbuhan jangka panjang yang stabil. Strategi yang diambil pun mempertimbangkan keberlangsungan perusahaan dalam 10–20 tahun ke depan.
Contoh Bisnis Sustainable
Untuk memahami lebih konkret, berikut beberapa contoh nyata bisnis sustainable, baik skala besar maupun kecil:
1. Eco-friendly Fashion Brand
Merek lokal seperti Sejauh Mata Memandang menggunakan kain yang ramah lingkungan dan proses produksi yang minim limbah. Mereka juga melibatkan pengrajin lokal dan mendukung kampanye pelestarian lingkungan.
2. Usaha Refill Produk Rumah Tangga
Bisnis isi ulang sabun, sampo, atau produk kebersihan rumah tangga mulai menjamur di kota-kota besar. Selain mengurangi sampah plastik, konsumen juga diuntungkan dengan harga yang lebih murah.
3. Pertanian Organik dan Lokal
Petani atau UMKM yang menjual produk organik secara langsung ke konsumen melalui sistem community-supported agriculture (CSA) ikut mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan lokal.
4. Produk Daur Ulang atau Upcycle
Bisnis yang mengubah limbah tekstil, kayu, atau plastik menjadi produk baru yang bernilai, seperti tas dari banner bekas atau furniture dari kayu palet, menjadi salah satu wujud nyata dari keberlanjutan.
5. Startup Energi Terbarukan
Beberapa startup di Indonesia mulai menawarkan panel surya untuk rumah tangga dengan skema langganan. Ini membantu masyarakat mengakses energi bersih tanpa biaya awal yang tinggi.
Bisnis sustainable bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak untuk menciptakan masa depan ekonomi yang lebih adil dan ramah lingkungan. Dengan memahami pengertian, ciri-ciri, dan contoh nyatanya, Anda bisa mulai mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam usaha yang dijalankan.
Tak harus langsung besar. Anda bisa memulai dari langkah kecil—seperti mengurangi plastik dalam operasional atau memilih supplier yang adil—sebagai kontribusi menuju bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.