Survei Sebut 56 Persen Anak Muda Hidup dari Gaji ke Gaji, Ini 7 Biang Keroknya
- Freepik
6. Banyak Bekerja di Sektor dengan Pendapatan Tidak Tetap
Banyak Milenial dan Gen Z bekerja sebagai freelancer, pekerja kontrak, atau content creator, yang pendapatannya tidak menentu. Kondisi ini membuat mereka sulit membuat perencanaan jangka panjang, termasuk tabungan atau investasi.
7. Terjebak Cicilan dan Utang Konsumtif
Mudahnya akses pinjaman online dan paylater bisa jadi pedang bermata dua. Banyak anak muda yang tergoda mengambil cicilan tanpa memperhitungkan kemampuan membayar. Lama-kelamaan, penghasilan habis hanya untuk membayar kewajiban yang terus menumpuk.
Angka 56% dari survei Deloitte bukan sekadar statistik, tetapi cerminan keresahan nyata di lapangan. Hidup dari gaji ke gaji bukan hanya soal penghasilan yang kecil, tapi juga tentang kurangnya kontrol dan perencanaan.
Jika Anda termasuk di antara mereka yang merasakannya, penting untuk segera mengevaluasi pola pengeluaran, mulai belajar mengelola keuangan, dan merancang strategi keuangan yang realistis.
Edukasi, konsistensi, dan kesadaran finansial adalah kunci utama untuk keluar dari jeratan ini dan membangun masa depan yang lebih stabil.