Survei Sebut 56 Persen Anak Muda Hidup dari Gaji ke Gaji, Ini 7 Biang Keroknya
- Freepik
Gaya hidup perkotaan yang dinamis sering kali menuntut pengeluaran ekstra: nongkrong, langganan streaming, traveling, dan gaya hidup digital lainnya. Tanpa kontrol, pengeluaran ini bisa menyerap gaji bulanan Anda tanpa disadari.
3. Minimnya Literasi Keuangan
Banyak anak muda belum mendapatkan edukasi keuangan sejak dini. Akibatnya, mereka tidak terbiasa membuat anggaran, menabung, atau memahami konsep investasi. Tanpa dasar literasi keuangan yang kuat, sangat mudah untuk terjebak dalam siklus pengeluaran impulsif.
4. Kecanduan Gaya Hidup Konsumtif dan FOMO
Fear of Missing Out (FOMO) mendorong banyak generasi muda untuk mengikuti tren terbaru—baik itu gadget, fashion, kuliner, hingga liburan. Sayangnya, semua itu datang dengan biaya. Kebutuhan sosial ini bisa mengalahkan kebutuhan finansial yang lebih penting.
5. Tidak Punya Dana Darurat
Saat terjadi hal tak terduga seperti jatuh sakit, kehilangan pekerjaan, atau barang rusak, mereka yang tidak memiliki dana darurat akan langsung menggunakan gaji bulan berjalan atau bahkan berutang. Akibatnya, gaji berikutnya sudah habis sejak awal bulan.