Gajian Lenyap karena Jajan Tiap Hari? Terapkan 3 Langkah Ini agar Tetap Bisa Nabung

Ilustrasi menabung
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Pernah merasa gaji Anda “hilang” entah ke mana padahal baru saja cair? Mungkin jawabannya ada pada kebiasaan jajan yang tampak sepele tapi rutin Anda lakukan. 

Belanja Harian Bikin Dompet Tipis? Begini Cara Mengelolanya agar Gak Boncos

 

Segelas kopi tiap pagi, camilan sore, pesan makanan online, hingga ikut tren kuliner baru bisa menyedot cuan secara perlahan namun konsisten. Dan sayangnya, pengeluaran semacam ini sering kali luput dari perhitungan serius dalam anggaran keuangan.

Paylater untuk Belanja Harian, Efisien atau Jalan Cepat Menuju Jebakan Utang?

 

Jajan bukan dosa, tapi kalau tidak dikendalikan, bisa jadi hambatan besar dalam mencapai tujuan finansial. Apalagi jika Anda punya niat menabung untuk dana darurat, liburan, atau bahkan investasi masa depan. 

Sudah Kecanduan Paylater? Terapkan Prinsip Danshari agar Finansial Pulih

 

Kabar baiknya, Anda tetap bisa jajan tanpa harus mengorbankan kemampuan untuk menabung, asal tahu cara mengelolanya. Berikut tiga langkah praktis yang bisa Anda terapkan mulai hari ini.

 

1. Pisahkan Uang Jajan dan Tabungan Sejak Awal

 

Langkah pertama dan paling penting adalah menerapkan prinsip "bayar diri sendiri dulu". Begitu gaji atau penghasilan masuk, langsung alokasikan sebagian untuk tabungan sebelum Anda mulai belanja atau jajan. Idealnya, sisihkan minimal 10–20% dari penghasilan untuk ditabung. Setelah itu, barulah Anda tentukan berapa sisa dana yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari, termasuk jajan.

 

Dengan sistem ini, Anda tidak akan "terpaksa" menabung dari sisa uang jajan, karena dana menabung sudah diamankan lebih dulu. Ini juga membantu mencegah overbudgeting pada pengeluaran yang sifatnya konsumtif.

 

2. Gunakan Sistem Amplop atau E-wallet Terpisah

 

Jika Anda sering merasa uang cepat habis tanpa jejak, coba gunakan metode amplop: buat pos pengeluaran seperti makan siang, ngopi, camilan, atau hiburan dan isi dengan nominal sesuai anggaran mingguan Anda. Jika Anda lebih suka cashless, manfaatkan e-wallet berbeda untuk setiap kategori. Misalnya, satu e-wallet khusus untuk jajan, satu lagi untuk kebutuhan pokok.

 

Dengan begitu, Anda punya batas yang jelas dan tidak tergoda memakai dana dari pos lain. Saat saldo untuk jajan habis, Anda tahu saatnya berhenti dan menahan diri. Metode ini membuat Anda lebih sadar terhadap pengeluaran dan melatih disiplin.

 

3. Terapkan Aturan “3 Hari 1 Jajan”

 

Tidak semua keinginan harus dituruti setiap hari. Jika jajan sudah menjadi rutinitas harian, cobalah mengubah frekuensinya. Terapkan aturan sederhana seperti "3 hari 1 jajan" atau hanya jajan di hari tertentu, misalnya akhir pekan. Di hari lainnya, siapkan bekal dari rumah atau buat minuman sendiri sebagai alternatif.

 

Dengan mengurangi frekuensi, Anda tetap bisa menikmati jajan tanpa merasa bersalah atau kehilangan kontrol atas keuangan. Selisih dari jatah jajan yang dikurangi bisa Anda alihkan ke tabungan atau investasi ringan.

 

Cuan Anda tidak lenyap secara tiba-tiba, tapi perlahan lewat kebiasaan kecil seperti jajan yang tak terkendali. Namun, bukan berarti Anda harus berhenti jajan sepenuhnya. Kuncinya ada pada pengelolaan yang bijak dan disiplin finansial.

 

Dengan menyisihkan tabungan lebih dulu, membagi uang dalam pos yang jelas, dan mengurangi frekuensi jajan, Anda bisa tetap menikmati hidup tanpa harus mengorbankan stabilitas keuangan. Ingat, menabung bukan soal besar kecilnya penghasilan, tapi tentang bagaimana Anda mengatur dan mengendalikan pengeluaran sehari-hari.