Bukan Cuma Irit, Begini Cara Orang Jepang Kelola Uang hingga Bisa Kaya di Usia Senja
- Freepik
Lifestyle – Mengelola keuangan pribadi bukanlah perkara mudah, apalagi di tengah kebutuhan hidup yang terus meningkat. Banyak orang merasa sudah berhemat, namun uang tetap saja cepat habis.
Padahal, kunci keuangan yang sehat tak hanya soal hemat, tetapi juga bagaimana cara Anda mengatur dan merencanakan penggunaan uang secara disiplin.
Menariknya, masyarakat Jepang dikenal memiliki kebiasaan keuangan yang cerdas dan efisien. Mereka tidak hanya mampu hidup hemat, tetapi juga tetap rutin berinvestasi untuk masa depan.
Filosofi hidup sederhana yang mereka anut membuat banyak orang penasaran: bagaimana sebenarnya cara atur uang ala Jepang?
Berikut ini beberapa prinsip dan strategi finansial ala Negeri Sakura yang bisa Anda tiru.
1. Terapkan Metode Kakeibo
Kakeibo adalah metode pencatatan keuangan tradisional Jepang yang berarti “buku rumah tangga”. Prinsip dasarnya adalah mencatat semua pemasukan dan pengeluaran secara detail, lalu merencanakan alokasi uang setiap bulan.
Anda akan terbiasa membagi pengeluaran ke dalam beberapa kategori seperti kebutuhan pokok, hiburan, dan tabungan. Dengan mencatat secara manual, Anda lebih sadar terhadap pola pengeluaran dan lebih bijak dalam menggunakan uang.
2. Fokus pada Kebutuhan, Bukan Keinginan
Orang Jepang sangat terbiasa hidup minimalis. Mereka lebih memprioritaskan kebutuhan dibanding keinginan. Gaya hidup ini membuat pengeluaran mereka lebih terkendali.
Saat Anda ingin membeli sesuatu, coba tanyakan pada diri sendiri: “Apakah ini benar-benar saya butuhkan?” Jika jawabannya tidak, sebaiknya tunda atau batalkan pembelian tersebut.
3. Sisihkan untuk Tabungan dan Investasi di Awal
Alih-alih menabung dari sisa uang belanja, orang Jepang justru menyisihkan dana untuk tabungan dan investasi di awal setelah menerima penghasilan. Prinsip ini disebut “pay yourself first”, yaitu memprioritaskan masa depan sebelum memenuhi kebutuhan konsumtif.
Dengan strategi ini, Anda bisa lebih konsisten dalam membangun dana darurat maupun investasi jangka panjang.
4. Gunakan Sistem Amplop untuk Anggaran
Salah satu cara atur uang ala Jepang yang masih relevan hingga kini adalah sistem amplop. Anda bisa membagi uang ke dalam beberapa amplop sesuai pos pengeluaran, misalnya: makan, transportasi, hiburan, dan lain-lain.
Dengan begitu, Anda akan lebih disiplin dan tidak mengeluarkan uang lebih dari yang sudah dianggarkan untuk masing-masing kategori.
5. Biasakan Hidup Sederhana
Kebiasaan hidup sederhana sudah menjadi budaya di Jepang. Mereka jarang makan di luar, lebih memilih memasak sendiri, dan tidak mudah tergiur tren konsumtif.
Menjalani gaya hidup sederhana bukan berarti pelit, tetapi lebih kepada kesadaran penuh dalam membelanjakan uang. Anda pun bisa meniru kebiasaan ini untuk menjaga pengeluaran tetap stabil.
6. Evaluasi Keuangan Setiap Bulan
Orang Jepang terbiasa mengevaluasi keuangan mereka secara rutin. Dengan melakukan evaluasi bulanan, Anda bisa mengetahui apakah ada pengeluaran yang tidak perlu, atau apakah target tabungan dan investasi Anda tercapai.
Evaluasi ini penting agar Anda bisa terus memperbaiki kebiasaan finansial dan menyesuaikannya dengan kondisi aktual.
7. Investasi dengan Prinsip Disiplin dan Jangka Panjang
Dalam budaya Jepang, berinvestasi bukan untuk cepat kaya, melainkan sebagai bagian dari perencanaan masa depan. Mereka lebih menyukai investasi yang stabil dan dilakukan secara rutin dalam jangka panjang.
Anda bisa mengikuti prinsip ini dengan rutin menyisihkan dana ke instrumen investasi seperti reksa dana, saham, atau emas secara konsisten setiap bulan.
Cara atur uang ala Jepang bukan hanya soal mencatat dan menghemat, tetapi juga bagaimana membangun kesadaran finansial, hidup sederhana, dan memiliki visi jangka panjang.
Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan tersebut, Anda bisa lebih disiplin dalam keuangan dan tetap mampu berinvestasi rutin tanpa merasa terbebani. Ingat, kunci utama adalah konsistensi dan kemauan untuk berubah demi masa depan finansial yang lebih baik.