5 Prinsip Cara Atur Uang ala Jepang yang Bisa Anda Tiru Seumur Hidup
- Freepik
Lifestyle – Mengelola keuangan secara bijak merupakan kunci penting dalam mencapai stabilitas finansial, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Banyak orang mungkin masih kesulitan menyisihkan penghasilan untuk tabungan, investasi, atau bahkan hanya untuk kebutuhan pokok bulanan.
Namun, jika Anda ingin mulai membenahi kondisi finansial, Anda bisa meniru cara atur uang ala masyarakat Jepang yang telah terbukti efektif dan bertahan selama puluhan tahun.
Jepang dikenal sebagai negara yang memiliki budaya disiplin tinggi, termasuk dalam hal pengelolaan keuangan. Filosofi hidup hemat dan terstruktur menjadikan banyak orang Jepang mampu bertahan dan bahkan menabung secara konsisten meskipun penghasilan mereka tidak selalu besar.
Berikut ini adalah lima prinsip cara atur uang ala Jepang yang dapat Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Gunakan Metode Kakeibo
Kakeibo (dibaca: kah-keh-bo) adalah teknik pengelolaan keuangan tradisional Jepang yang sangat populer. Metode ini mengajak Anda untuk mencatat semua pemasukan dan pengeluaran secara manual. Namun, tidak berhenti di situ saja—Kakeibo juga membantu Anda menganalisis kebutuhan, keinginan, dan potensi tabungan setiap bulan.
Dengan metode ini, Anda diajak untuk bertanya pada diri sendiri: Berapa banyak uang yang Anda miliki? Berapa yang ingin Anda tabung? Berapa yang Anda belanjakan? Dan bagaimana Anda bisa mengurangi pengeluaran? Teknik ini bukan hanya sekadar mencatat, tetapi membangun kesadaran dan kebiasaan dalam mengatur keuangan.
2. Menabung di Awal, Bukan di Akhir
Salah satu perbedaan mendasar antara cara orang Jepang dan kebanyakan orang lain dalam mengatur uang adalah waktu menabung. Jika biasanya menabung dilakukan dari sisa pengeluaran, maka masyarakat Jepang justru menyisihkan uang untuk ditabung di awal setelah menerima penghasilan.
Prinsip ini mendorong Anda untuk menganggap menabung sebagai kewajiban, bukan pilihan. Misalnya, alokasikan 10% hingga 20% dari gaji bulanan Anda untuk langsung masuk ke rekening tabungan atau investasi, sebelum Anda menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan lain.
3. Buat Anggaran Bulanan yang Rinci
Orang Jepang sangat teliti dalam membuat perencanaan keuangan. Mereka terbiasa menyusun anggaran bulanan yang detail, mulai dari biaya makan, transportasi, tagihan, hingga dana darurat. Kebiasaan ini membantu mereka menghindari pengeluaran berlebihan dan menjaga agar kondisi keuangan tetap seimbang.
Anda bisa mulai dengan membuat anggaran sederhana di buku catatan atau aplikasi keuangan. Catat semua pengeluaran tetap dan tentukan batas maksimal untuk pengeluaran variabel. Evaluasi setiap minggu untuk mengetahui apakah Anda masih berada di jalur yang tepat.
4. Hindari Utang Konsumtif
Prinsip lain yang patut ditiru adalah pandangan masyarakat Jepang terhadap utang. Mereka sangat menghindari utang konsumtif, seperti cicilan barang elektronik, kartu kredit untuk belanja gaya hidup, atau pinjaman tanpa perencanaan matang. Jika pun berutang, mereka pastikan itu untuk hal yang produktif seperti pendidikan atau tempat tinggal.
Dengan menghindari utang yang tidak perlu, Anda dapat menjaga arus kas tetap sehat dan terhindar dari tekanan finansial di kemudian hari. Prioritaskan untuk membayar tunai jika memungkinkan dan hindari penggunaan kartu kredit untuk kebutuhan yang tidak mendesak.
5. Jalani Gaya Hidup Sederhana
Gaya hidup minimalis dan efisien menjadi ciri khas masyarakat Jepang. Mereka lebih memilih membeli barang yang berkualitas dan tahan lama daripada membeli banyak barang yang hanya bersifat konsumtif. Konsep “cukup” menjadi kunci penting dalam pola hidup ini.
Dengan menerapkan gaya hidup sederhana, Anda tidak hanya mengurangi pengeluaran, tetapi juga menciptakan ketenangan dalam mengelola keuangan. Anda bisa mulai dengan memilah kebutuhan dan keinginan, serta menahan diri dari pembelian impulsif.
Mengatur keuangan tidak harus rumit. Dengan meniru lima prinsip cara atur uang ala Jepang, Anda dapat membangun kebiasaan finansial yang sehat dan berkelanjutan.
Mulai dari mencatat pengeluaran, menabung di awal, hingga menjalani hidup sederhana, semua prinsip ini dapat diterapkan tanpa harus menunggu gaji besar.
Ingatlah bahwa keberhasilan finansial bukan hanya soal besar kecilnya penghasilan, tetapi bagaimana Anda mengelolanya. Terapkan prinsip ini secara konsisten, dan Anda akan merasakan dampak positifnya dalam jangka panjang.