Cara Membedakan Rambut Rontok Normal vs Abnormal
Jumat, 12 September 2025 - 06:42 WIB
Sumber :
- Freepik
Rambut Rontok Normal: Apa yang Perlu Diketahui
Rambut rontok normal biasanya terjadi secara merata di seluruh kulit kepala dan tidak menyebabkan penipisan yang signifikan. Beberapa ciri rambut rontok normal meliputi:
- Jumlah rambut yang rontok terbatas, biasanya tidak lebih dari 100 helai per hari. Anda mungkin memperhatikan beberapa helai rambut di sisir, bantal, atau saat keramas.
- Pola musiman, di mana rambut cenderung lebih banyak rontok pada musim tertentu, seperti musim gugur, karena siklus telogen lebih aktif.
- Tidak ada kebotakan lokal, artinya tidak ada area tertentu di kepala yang menunjukkan penipisan atau kebotakan yang jelas.
- Rambut rontok normal biasanya tidak memerlukan perawatan khusus karena ini adalah bagian dari proses regenerasi alami tubuh. Namun, faktor seperti usia, genetika, dan perawatan rambut yang kurang tepat dapat memengaruhi tingkat kerontokan.
Rambut Rontok Abnormal: Tanda dan Penyebabnya
Rambut rontok abnormal ditandai dengan kerontokan yang berlebihan, sering kali melebihi 100 helai per hari, atau pola kerontokan yang tidak wajar. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
- Penipisan rambut yang terlihat, terutama di bagian tertentu seperti garis rambut atau puncak kepala.
- Kebotakan lokal, misalnya bercak kebotakan (alopecia areata) atau penipisan signifikan di area tertentu.
- Rambut rontok dalam jumlah besar, seperti gumpalan rambut yang rontok saat menyisir atau keramas.
- Perubahan tekstur kulit kepala, seperti kemerahan, gatal, atau ketombe berlebihan yang menyertai kerontokan.
Penyebab rambut rontok abnormal sangat beragam, mulai dari faktor internal hingga eksternal. Beberapa di antaranya meliputi:
Halaman Selanjutnya
Ketidakseimbangan hormon: Kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan tiroid, atau perubahan hormon pasca-melahirkan dapat memicu kerontokan.Kekurangan nutrisi: Kekurangan zat besi, zinc, biotin, atau protein dapat melemahkan folikel rambut.Stres fisik atau emosional: Stres berat, seperti setelah operasi atau trauma emosional, dapat menyebabkan telogen effluvium, di mana banyak rambut masuk fase telogen secara bersamaan.Kondisi medis: Penyakit autoimun, infeksi kulit kepala, atau efek samping obat-obatan seperti kemoterapi dapat menyebabkan kerontokan abnormal.Kebiasaan perawatan rambut yang buruk: Penggunaan alat panas berlebihan, pewarna rambut kimiawi, atau ikatan rambut yang terlalu ketat dapat merusak folikel rambut.