Gesekan Hijab Ternyata Bisa Bikin Jidat Hitam, Begini Penjelasannya!

Ilustrasi Gaya Hijab untuk Wajah Bulat dan Berkacamata
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Bagi para hijabers, jilbab bukan hanya identitas dan kewajiban, tetapi juga bagian penting dari penampilan sehari-hari. Namun, ada satu masalah kulit yang sering muncul diam-diam tanpa disadari yakni jidat menghitam akibat gesekan jilbab.

Hijab Nggak Harus Formal! Ini Cara Tampil Modest Tapi Street Style Banget

Fenomena ini mungkin terlihat sepele, tapi cukup banyak perempuan berhijab yang mengeluh dahi mereka tampak lebih gelap dibanding area wajah lainnya. Lantas, apa benar jilbab bisa jadi penyebab jidat hitam? Bagaimana penjelasan medisnya? Mari kita bahas berdasarkan penjelasan ahli dermatologi.

Apa Itu Dermatosis Akibat Gesekan?

Dalam dunia medis, masalah kulit yang timbul karena tekanan atau gesekan berulang dikenal sebagai frictional dermatoses. Kondisi ini bisa berupa kemerahan, penebalan kulit, atau bahkan hiperpigmentasi (kulit menggelap) di area tertentu.

Gaya Hijab Ringan dan Anti Gerah untuk Liburan Panas

Salah satu bentuknya adalah frictional melanosis, yaitu hiperpigmentasi kulit akibat gesekan yang terus-menerus. Fenomena ini bisa muncul di berbagai bagian tubuh misalnya di bahu karena tas, di pinggang karena sabuk, atau di wajah karena masker.

Menurut ulasan dermatologi oleh Dr. G. Arora dkk. yang dimuat dalam Indian Journal of Dermatology, Venereology and Leprology trauma berulang dapat menyebabkan perubahan kulit berupa penebalan atau hiperpigmentasi sebagai bagian dari frictional dermatoses.

Hijab Anti Mleyot, Solusi Hijab Tetap Tegak Seharian Tanpa Ribet

Artinya, gesekan ringan tapi terus-menerus pada kulit, termasuk dari kain jilbab, memang bisa menyebabkan jidat tampak lebih gelap.

Kenapa Gesekan Jilbab Bisa Bikin Jidat Hitam?

Secara sederhana, inilah mekanismenya:

  1. Gesekan kain jilbab dengan dahi menimbulkan trauma mikro pada kulit.
  2. Kulit merespons trauma ini dengan meningkatkan produksi melanin (pigmen kulit) sebagai bentuk perlindungan.
  3. Akibatnya, area yang sering bergesekan perlahan-lahan tampak lebih gelap dibanding area sekitarnya.

Dahi atau jidat termasuk area yang rawan karena:

  • Letaknya selalu terkena tekanan jilbab, terutama jika menggunakan inner (ciput) atau ikatan yang kencang.
  • Kulit jidat cenderung lebih tipis dan sensitif.
  • Ditambah faktor kelembapan karena tertutup jilbab seharian, sehingga kulit jadi lebih rentan iritasi dan pigmentasi.

Contoh Nyata dalam Kehidupan Sehari-Hari

Kalau kita perhatikan, fenomena ini sebenarnya bukan hanya terjadi pada hijabers. Banyak kasus lain yang punya mekanisme serupa, misalnya:

  • Bekas hitam di dahi akibat helm yang dipakai lama.
  • Hiperpigmentasi di pipi karena masker medis yang sering dipakai.
  • Kulit menggelap di pinggang akibat gesekan sabuk atau ikat pinggang.

Dengan kata lain, jidat hitam pada hijabers bukanlah hal aneh, melainkan bagian dari pola umum kulit yang bereaksi terhadap gesekan berulang.

Faktor yang Memperparah Jidat Hitam

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko hiperpigmentasi akibat jilbab, antara lain:

1. Jenis bahan jilbab

  • Bahan sintetis atau kasar (seperti polyester kaku) lebih mudah menimbulkan gesekan dan iritasi.
  • Sebaliknya, bahan lembut seperti katun tipis atau viscose lebih ramah untuk kulit.

2. Penggunaan inner/ciput yang terlalu ketat

  • Inner yang menekan kuat di bagian jidat membuat gesekan dan tekanan makin intens.
  • Seringkali, justru ciput yang lebih berperan besar dibanding jilbabnya.

3. Durasi pemakaian

  • Pemakaian jilbab lebih dari 8–10 jam sehari tanpa istirahat memberi waktu panjang bagi gesekan terjadi.

4. Kurangnya sirkulasi udara

  • Kulit jidat yang tertutup rapat tanpa “bernapas” lebih mudah lembap, sehingga memperparah iritasi dan pigmentasi.

Jidat hitam akibat jilbab umumnya tidak menimbulkan masalah medis serius. Namun, banyak perempuan merasa terganggu secara estetika karena wajah tampak belang atau kusam di area dahi.

Kondisi ini bisa memengaruhi rasa percaya diri, terutama bagi mereka yang sering tampil di depan umum atau aktif di media sosial. Akibatnya, banyak yang mencoba menutupinya dengan make-up tebal atau filter digital.

Cara Mencegah Jidat Hitam pada Hijabers

Kabar baiknya, hiperpigmentasi akibat gesekan bisa dicegah dengan langkah sederhana:

1. Pilih bahan jilbab yang lembut

  • Katun, viscose, atau jersey tipis lebih ramah kulit dibanding polyester kaku.

2. Gunakan ciput yang tidak terlalu ketat

  • Pilih inner dengan bahan breathable, tidak menekan kuat di jidat.

3. Atur posisi jilbab

  • Sesekali ganti posisi ikatan atau letak lipatan, agar tekanan tidak selalu di titik yang sama.

4. Berikan waktu istirahat untuk kulit

  • Saat di rumah atau lingkungan privat, buka jilbab agar kulit bisa bernapas.

5. Rawat kulit dahi dengan lembut

  • Gunakan pelembap ringan agar kulit tetap sehat. Jika sudah timbul hiperpigmentasi, konsultasikan ke dokter kulit untuk perawatan topikal seperti krim pencerah yang aman.

6. Hindari menggosok terlalu keras saat wudhu

  • Gosokan tambahan juga bisa memperparah iritasi kulit jidat.