Tren Bahan Kulit di 2025 Gak Pernah Ketinggalan Zaman
- Pixabay
Lifestyle –Di tengah dinamika dunia mode yang terus berkembang, bahan kulit muncul sebagai elemen abadi yang mendominasi tren fashion tahun 2025. Tidak hanya sebagai simbol kemewahan dan ketahanan, kulit kini diinterpretasikan ulang melalui inovasi desain yang segar, mulai dari warna-warna berani hingga tekstur eksotis yang memadukan estetika modern dengan nuansa klasik.
Tren ini didorong oleh permintaan global yang melonjak, di mana konsumen semakin memprioritaskan kualitas daripada mode cepat yang sementara.
Penggunaan Bahan Kulit di Industri Fashion
Dalam industri fesyen, bahan kulit secara luas dimanfaatkan untuk berbagai produk yang esensial. Mulai dari alas kaki seperti sepatu boots, sneakers, dan sandal yang menawarkan kenyamanan sehari-hari, hingga pakaian seperti jaket, celana, dan atasan yang memberikan sentuhan elegan.
Tak ketinggalan, aksesoris seperti tas, ikat pinggang, dan dompet sering kali dibuat dari kulit untuk menambah nilai estetika dan utilitas. Penggunaan ini meluas ke elemen dekoratif, seperti detail embellished pada gaun atau trim pada mantel, yang menambahkan dimensi tekstur unik.
Tren Bahan Kulit di 2025
Tren 2025 khususnya menyoroti reinvensi kulit melalui warna-warna segar seperti biru pastel dan dimensi baru, serta kombinasi dengan elemen seperti fringe atau shearling untuk tampilan yang lebih dinamis.
Popularitas bahan kulit di kalangan pecinta fesyen tak lepas dari daya tariknya yang timeless. Bagi banyak orang, kulit mewakili investasi jangka panjang karena kemampuannya beradaptasi dengan berbagai gaya, dari kasual hingga formal. Di era di mana kesadaran lingkungan meningkat, kulit asli yang bersumber secara etis sering dipilih atas alternatif sintetis, karena proses penuaannya yang alami menghasilkan patina unik yang semakin indah seiring waktu.
Selain itu, kulit menawarkan fleksibilitas dalam desain, memungkinkan kreasi seperti boho bags atau jaket berwarna bold yang sedang naik daun di 2025.
Kelebihan Bahan Kulit
Kelebihan bahan kulit semakin memperkuat posisinya sebagai pilihan unggul. Pertama, durabilitasnya yang luar biasa membuat produk tahan terhadap aus dan robek, sehingga lebih ekonomis dalam jangka panjang dibandingkan bahan lain.
Kedua, sifat breathable-nya memastikan kenyamanan saat dikenakan, karena memungkinkan sirkulasi udara yang baik dan menyesuaikan dengan suhu tubuh. Ketiga, kulit memiliki kemampuan untuk menua dengan anggun, di mana goresan atau kerutan justru menambah karakter autentik, bukan mengurangi nilai.
Selain itu, dari segi estetika, kulit memberikan tekstur mewah yang sulit ditiru, dengan variasi finishing seperti matte, glossy, atau eksotis yang memenuhi selera beragam. Di tengah tren 2025 yang menekankan kualitas atas kuantitas, kulit juga mendukung praktik berkelanjutan melalui penggunaan sumber daya alami yang dapat didaur ulang, meskipun tantangan etis seperti vegan leather mulai muncul sebagai alternatif.
Permintaan Bahan Kulit Meningkat
Pertumbuhan ini tercermin jelas dalam performa industri manufaktur, khususnya di sektor bahan kulit dan produk turunannya. Pada kuartal pertama 2025, segmen ini menunjukkan peningkatan signifikan, didukung oleh lonjakan minat dari konsumen dalam negeri maupun luar negeri.
Menurut laporan resmi dari otoritas industri nasional, nilai pengiriman produk alas kaki mencapai sekitar 1,89 miliar dolar Amerika Serikat antara Januari hingga Maret, naik hampir 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini tidak hanya mencerminkan daya tarik produk berkualitas tinggi, tetapi juga menempatkan negara ini sebagai pemain keenam terbesar di panggung ekspor global untuk alas kaki, dengan pangsa pasar mendekati 4 persen.
Keberhasilan ini menjadi indikasi kuat bahwa standar produksi lokal semakin mendapat pengakuan internasional, berkat komitmen pada bahan premium dan proses pembuatan yang teliti.
Dalam semangat mendukung pertumbuhan industri kulit dan alas kaki serta memperkuat daya saing pelaku usaha nasional, Krista Exhibitions kembali menghadirkan Indo Leather & Footwear (ILF) Expo 2025. Memasuki edisi ke-18, pameran berskala internasional ini akan digelar pada 14–16 Agustus 2025 dan secara khusus menampilkan ragam inovasi dari sektor kulit dan alas kaki.
"Industri sepatu dan alas kaki Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang sangat positif. Produk-produk kita kini tidak hanya diterima, tetapi juga diakui secara global karena kualitas dan daya saingnya yang semakin kuat. Ini menjadi bukti bahwa pelaku industri dalam negeri mampu menjawab kebutuhan pasar dunia dengan inovasi dan ketangguhan," kata Daud D. Salim, CEO Krista Exhibition.
Indo Leather & Footwear (ILF) Expo 2025 menghadirkan lebih dari 280 peserta, termasuk 50 UMKM dan diikuti oleh pelaku industri dari 11 negara yakni China, Hong Kong, India, Indonesia, Italia, Jerman, Korea Selatan, Malaysia, Switzerland, Taiwan dan Vietnam. Dan menargetkan 15.000 pengunjung. Produk yang ditampilkan sangat beragam, meliputi alas kaki (sepatu fashion, boots, flat shoes, sandal), produk kulit (untuk fashion, furnitur, aksesori, dan kulit eksotik), serta mesin-mesin pengolahan bahan baku, tekstil, sneakers, dan layanan pendukung industri.
Sebagai bagian dari rangkaian Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80, Indo Leather & Footwear (ILF) Expo 2025 menghadirkan berbagai acara unggulan, salah satunya adalah Kontes Busana Hari Kemerdekaan: Kebaya & Batik. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara PERWANTI, Krista Exhibitions, dan PSMTI (Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia), serta didukung oleh Sekar Ayu Jiwanta dan juga fashion show eksklusif dari BRUTUS & BURGO.