Cara Menyisir Rambut yang Benar Agar Tidak Mudah Rontok

Ilustrasi rambut rontok
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Rambut yang sehat dan kuat merupakan dambaan banyak orang, namun kerontokan rambut sering kali menjadi masalah yang mengganggu. Salah satu penyebab kerontokan yang sering diabaikan adalah teknik menyisir yang kurang tepat. Menyisir rambut bukan hanya soal merapikan penampilan, tetapi juga memengaruhi kesehatan rambut dan kulit kepala. 

Rahasia Rambut Sehat Artis Korea, Coba Double Shampoo & Hair Masking Ini di Rumah!

Dengan teknik yang benar, Anda dapat meminimalkan kerusakan rambut, meningkatkan sirkulasi darah di kulit kepala, dan mencegah kerontokan berlebih. 

Berikut ini adalah cara menyisir rambut yang benar, pemilihan sisir yang sesuai, dan langkah perawatan untuk menjaga rambut tetap sehat pada tahun 2025, berdasarkan saran dari ahli dermatologi dan perawatan rambut.

Memilih Sisir yang Tepat

Mau Kerja di Inggris? Ini Panduan Lengkap 2025 dari Visa hingga Buat CV Profesional

Pemilihan sisir yang sesuai dengan jenis rambut sangat penting untuk mencegah kerusakan. Berikut adalah beberapa jenis sisir yang direkomendasikan:

  1. Sisir Bergigi Lebar: Ideal untuk rambut keriting, tebal, atau basah, karena dapat mengurai kusut tanpa menarik rambut secara berlebihan. Sisir ini mengurangi risiko patah dan rontok.
  2. Sisir Bergigi Rapat: Cocok untuk rambut lurus dan tipis, tetapi hindari penggunaan pada rambut basah karena dapat menyebabkan tarikan berlebih.
  3. Sisir Bulu Alami: Sisir dengan bulu alami, seperti bulu babi hutan, membantu mendistribusikan minyak alami kulit kepala ke seluruh rambut, memberikan kilau alami dan mengurangi kerusakan.
  4. Sisir Kayu: Alternatif ramah lingkungan yang mengurangi listrik statis pada rambut, cocok untuk semua jenis rambut.

Pastikan sisir terbuat dari bahan berkualitas, seperti kayu atau plastik halus tanpa ujung tajam, untuk mencegah iritasi kulit kepala. Hindari sisir logam karena dapat merusak kutikula rambut.

Halaman Selanjutnya
img_title
Kenapa Hari Jumat Identik dengan Makan-Makan? Ini Asal Usul dan Filosofinya