Nggak Nyangka! Rumah Adat di Desa Sade Lombok Ini Masih Terjaga Keasliannya

Desa Wisata Sade
Sumber :
  • Jadesta Kemenparekraf

Bangunan khas lainnya adalah lumbung padi (dalam bahasa Sasak disebut "lumbung") yang memiliki atap runcing dan tiang-tiang penyangga tinggi. Fungsi lumbung ini masih aktif digunakan oleh masyarakat sebagai tempat penyimpanan hasil pertanian.

Budaya dan Tradisi yang Masih Hidup

Desa Sade bukanlah desa yang sekadar mempertahankan bentuk fisik rumah adat, tetapi juga menjaga kehidupan budaya yang masih berfungsi aktif. Masyarakatnya menjalani kehidupan berdasarkan nilai adat suku Sasak yang diwariskan secara turun-temurun. Mulai dari sistem sosial yang kolektif, ritual keagamaan, hingga seni kerajinan seperti menenun.

Setiap perempuan di desa ini diwajibkan memiliki keahlian menenun sebelum menikah, dan hasil tenunan mereka sering dijajakan langsung kepada wisatawan. Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat menyaksikan pertunjukan tari tradisional seperti Tari Peresean dan Tari Gendang Beleq, yang sering ditampilkan pada momen-momen tertentu atau untuk menyambut wisatawan dalam jumlah besar.

Testimoni dan Dampak Wisata

Wisatawan yang datang ke Desa Sade banyak yang mengaku terkesan dengan keaslian dan atmosfer budaya yang kuat. Mereka merasakan sensasi kembali ke masa lalu saat menyusuri lorong-lorong desa dengan deretan rumah adat yang masih berfungsi sebagaimana mestinya.

Bagi masyarakat lokal, perkembangan desa sebagai desa wisata memberikan dampak ekonomi yang signifikan, terutama melalui sektor kerajinan tangan, jasa pemandu lokal, serta homestay yang dikelola secara mandiri. Namun, mereka tetap berharap bahwa pengembangan pariwisata tidak mengubah esensi budaya yang telah lama dijaga.