Menelusuri Kota Gaib Saranjana, Bisakah Didatangi Wisatawan?

Ilustrasi pemandangan kota
Sumber :
  • Pixabay

Lifestyle –Fenomena wisata bertema mistis kini semakin diminati wisatawan domestik maupun mancanegara. Tidak hanya sekadar menelusuri alam atau budaya, kini banyak pelancong yang tertarik pada destinasi berbalut misteri, legenda, hingga kisah gaib yang telah melegenda. 

Salah satu tempat yang menjadi pembicaraan hangat dalam beberapa tahun terakhir adalah Kota Gaib Saranjana di Kalimantan Selatan. Dikelilingi mitos kuat dan kisah-kisah luar nalar, kota ini diyakini tersembunyi di wilayah Tanah Laut dan kerap dikaitkan dengan peristiwa supranatural. Lalu, benarkah kota ini bisa didatangi wisatawan?

Asal Usul dan Legenda Kota Gaib Saranjana

Kota Saranjana dikenal sebagai kota tak kasat mata yang dipercaya oleh sebagian masyarakat berada di wilayah Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Meski tidak tercatat dalam peta administratif Indonesia, nama Saranjana sempat mencuat ke publik nasional setelah munculnya laporan bahwa alat berat seperti eskavator dan truk telah dipesan oleh "orang Saranjana" — lengkap dengan alamat pengiriman yang tidak pernah ditemukan.

Kisah ini menjadi viral dan semakin memperkuat legenda bahwa Saranjana adalah kota gaib yang eksistensinya berada di antara dimensi dunia nyata dan dunia tak terlihat. Menurut cerita masyarakat setempat, Saranjana digambarkan sebagai kota modern yang lebih maju dibandingkan dunia manusia. 

Warganya disebut berparas rupawan, berpenampilan mewah, dan memiliki kemampuan supranatural. Bahkan dalam beberapa versi cerita, Saranjana digambarkan memiliki infrastruktur megah seperti gedung bertingkat, jalan raya yang mulus, dan pusat perbelanjaan — namun tak tampak oleh mata biasa.

Lokasi yang Diduga sebagai Akses Menuju Saranjana

Banyak cerita lokal yang menyebutkan bahwa gerbang menuju Kota Saranjana berada di sekitar Gunung Kayangan di wilayah Pelaihari, Kalimantan Selatan. Wilayah ini memang dikenal memiliki lanskap yang menakjubkan dan dekat dengan kawasan pesisir, termasuk pantai seperti Pantai Takisung yang juga menyimpan cerita mistis.

Penduduk lokal melaporkan sering melihat “orang asing” berpakaian mencolok yang tiba-tiba menghilang, atau mendengar suara-suara aneh di tempat yang sepi. Ada pula kisah tentang warga desa yang "tersesat" secara misterius dan mengaku dibawa ke kota yang asing dan sangat modern, sebelum akhirnya kembali dalam kondisi linglung.

Fenomena-fenomena ini terus menjadi bahan cerita turun-temurun dan menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang menyukai wisata penuh misteri.

Wisatawan dan Minat terhadap Saranjana

Dalam beberapa tahun terakhir, tren wisata horor dan wisata mistis mulai mengalami peningkatan signifikan. Saranjana pun menjadi salah satu destinasi yang banyak dicari oleh para petualang spiritual, pembuat konten supranatural, serta pencinta eksplorasi budaya tak biasa. Mereka datang untuk merasakan aura mistis, mencoba berinteraksi dengan dimensi lain, atau sekadar mengumpulkan dokumentasi untuk kebutuhan media sosial dan kanal digital.

Beberapa komunitas wisata bahkan menyelenggarakan perjalanan bertema “Misteri Saranjana”, yang mencakup kunjungan ke situs-situs bersejarah di Tanah Laut, mendengar cerita langsung dari tetua adat, hingga menjelajahi tempat-tempat yang diyakini sebagai portal menuju kota tersebut.

Tanggapan dan Sikap Warga Lokal

Sikap masyarakat lokal terhadap wisatawan yang mencari jejak Saranjana cukup beragam. Sebagian merasa bangga karena kisah leluhur mereka menjadi perhatian nasional dan internasional. Namun ada pula kekhawatiran akan terjadinya penyalahgunaan narasi budaya serta eksploitasi terhadap wilayah adat. 

Beberapa tokoh masyarakat menegaskan bahwa kisah tentang Saranjana harus dihormati sebagai bagian dari identitas lokal, bukan hanya dikomersialkan untuk konten hiburan.

Warga juga mengingatkan agar para wisatawan menjaga etika, tidak sembarangan saat berkunjung, dan menghormati tempat-tempat yang dianggap sakral. Pendekatan spiritual dan budaya menjadi hal yang sangat penting ketika berwisata ke daerah yang penuh dengan kepercayaan lokal seperti ini.

Potensi Saranjana dalam Pengembangan Wisata

Saranjana bukan hanya sekadar cerita rakyat. Ia merupakan bagian dari warisan budaya lisan yang menyimpan banyak makna simbolis dan sejarah lokal. Jika dikelola dengan baik, legenda ini bisa memperkaya sektor pariwisata berbasis budaya dan ekowisata spiritual. 

Pemerintah daerah maupun pelaku wisata lokal dapat mengembangkan narasi Saranjana secara bijak melalui storytelling, wisata edukatif, dan pelestarian tradisi.

Namun, tantangan utama adalah bagaimana menyampaikan kisah ini secara akurat tanpa menyesatkan publik. Perlu keterlibatan budayawan, antropolog, dan tokoh adat dalam mengemas cerita menjadi atraksi yang informatif, menarik, sekaligus edukatif. Dengan begitu, mitos bisa berperan sebagai jembatan pemahaman lintas budaya, bukan sekadar sensasi wisata belaka.

Pandangan Pakar Mengenai Mitos Saranjana

Menurut seorang antropolog budaya dari Kalimantan Selatan, mitos seperti Saranjana adalah bagian penting dari sistem kepercayaan lokal yang mencerminkan nilai-nilai masyarakat. Masyarakat tidak melihat Saranjana sebagai halusinasi, tapi sebagai representasi dunia spiritual yang hidup berdampingan dengan dunia nyata.

Budayawan lain menyebut bahwa narasi kota gaib ini memiliki fungsi sosial, yaitu sebagai alat penguat identitas lokal dan media kontrol sosial. Keberadaannya juga mencerminkan hubungan erat antara manusia, alam, dan hal-hal gaib dalam keseharian masyarakat Kalimantan.