5 Kebiasaan Orang Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala, Beda Jauh dari Indonesia!

Ilustrasi Kecantikan ala Wanita Jepang
Sumber :
  • Freepik

Setelah selesai, barulah Anda melanjutkan perjalanan. Kebiasaan ini tidak hanya soal sopan santun, tetapi juga tentang menghormati makanan dan lingkungan sekitar. Mereka ingin memastikan tidak ada remah atau sampah yang berserakan di jalanan.

4. Budaya Pemberian Hadiah dan "Omiyage"

Meskipun kebiasaan memberi hadiah ada di mana-mana, di Jepang, budaya ini memiliki arti yang jauh lebih dalam. Konsep omiyage (oleh-oleh) sangat mengakar. Ketika seseorang melakukan perjalanan, baik untuk liburan atau bisnis, mereka merasa wajib membawa omiyage untuk teman kerja, keluarga, dan tetangga. Hadiah ini biasanya berupa makanan khas dari daerah yang dikunjungi dan dikemas dengan sangat rapi.

Pemberian omiyage bukan sekadar berbagi, melainkan simbol dari rasa terima kasih, kenangan dari perjalanan, dan upaya untuk menjaga hubungan baik. Hal ini berbeda dengan kebiasaan di Indonesia, di mana oleh-oleh seringkali dianggap sebagai pilihan, bukan kewajiban sosial yang harus dipenuhi.

5. Menolak Uang Kembalian (dan Tip)

Ini mungkin salah satu hal yang paling mengejutkan bagi banyak wisatawan. Di Jepang, memberi tip dianggap tidak sopan dan bahkan bisa dianggap menghina. Karyawan di industri jasa, seperti restoran atau taksi, digaji dengan layak, dan mereka merasa memberikan pelayanan terbaik adalah bagian dari pekerjaan mereka. Menerima tip bisa diartikan sebagai "Anda tidak puas dengan gaji yang saya terima."

Selain itu, orang Jepang sangat teliti dalam hal uang kembalian. Mereka tidak akan menerima jika Anda membulatkan uang pembayaran, bahkan jika itu hanya selisih beberapa yen. Mereka akan berusaha mencari uang pas atau menggunakan mesin kasir khusus agar uang kembalian diberikan dengan akurat.