Fun Fact: Orang Dayak Bikin Tato Buat Jadi 'Paspor Akhirat'

Ilustrasi suku Dayak
Sumber :
  • Pixabay

Pengrajin tato, seperti Muling dari Dayak Iban, menjelaskan bahwa tato tradisional memiliki nilai sejarah yang tinggi dan prosesnya harus mematuhi aturan adat. Tato tidak hanya mencerminkan keindahan, tetapi juga ketahanan fisik dan mental pemiliknya, karena prosesnya sering kali menyakitkan dan memerlukan komitmen yang kuat.

Peran Tato dalam Pariwisata Budaya

Tradisi tato Dayak kini menjadi daya tarik wisata budaya yang unik, menarik perhatian wisatawan domestik maupun internasional. Acara seperti pameran Temu Jaringan Ekowisata Indonesia (TJEI) di Jakarta memperkenalkan seni tato Dayak kepada khalayak yang lebih luas. 

Pengunjung diajak untuk memahami makna filosofis di balik setiap ukiran, sekaligus menghargai kekayaan budaya Kalimantan. Kehadiran pengrajin tato seperti Muling di acara tersebut menunjukkan bahwa tradisi ini masih hidup dan terus dilestarikan, meskipun tantangan modernisasi mulai menggeser makna dan fungsi tato di kalangan generasi muda Dayak.