Hotel Mewah Preanger di Bandung Simpan Kisah Kelam Masa Kolonial, Berani Menginap?

Hotel Preanger Bandung
Sumber :
  • Grand Hotel Preanger

Pada tahun 1929, renovasi besar-besaran dilakukan di bawah arahan arsitek ternama C.P. Wolff Schoemaker, dibantu oleh mahasiswa arsitektur yang kelak menjadi Presiden Indonesia pertama, Ir. Soekarno. 

Kolaborasi ini melahirkan desain Art Deco geometris yang ikonik, dengan garis-garis tegas dan ornamen modern yang mencerminkan semangat zaman. Bangunan ini tak hanya memikat secara estetika, tetapi juga menyimpan cerita-cerita yang tak terucapkan dari masa kolonial.

Kisah Kelam dan Misteri

Di balik kemewahan Hotel Grand Preanger, tersimpan kisah-kisah kelam yang mengundang spekulasi tentang aktivitas supranatural. Sebagai bangunan yang berdiri sejak era kolonial, hotel ini diyakini menyimpan energi masa lalu yang belum sepenuhnya sirna. 

Konon, beberapa tamu dan staf hotel pernah melaporkan pengalaman aneh, seperti suara langkah kaki di koridor kosong pada tengah malam, bayangan misterius di cermin, hingga hawa dingin yang tak wajar di beberapa kamar. 

Meskipun tak ada dokumentasi resmi yang mengkonfirmasi kejadian mistis, cerita-cerita ini telah menjadi bagian dari daya tarik hotel bagi pecinta wisata horor.

Salah satu kisah yang sering diperbincangkan adalah tentang sayap Asia Afrika, bagian tertua dari hotel yang masih mempertahankan elemen arsitektur asli rancangan Schoemaker. Beberapa tamu mengaku merasakan kehadiran “sesuatu” di area ini, terutama di malam hari.