Legenda Pesut Mahakam yang Dianggap Suci di Kalimantan, Masih Ada?
- Wonderful Indonesia
Makna Spiritual dan Budaya
Bagi masyarakat Kalimantan Timur, khususnya suku Kutai dan Dayak, Pesut Mahakam bukan sekadar hewan, tetapi memiliki makna spiritual mendalam. Mereka mempercayai bahwa pesut adalah penjaga Sungai Mahakam, yang melambangkan harmoni antara manusia dan alam.
Kisah legenda ini juga mengajarkan nilai moral tentang pentingnya keadilan dalam keluarga dan tanggung jawab orang tua terhadap anak-anak mereka. Pesut Mahakam dianggap suci, dan kemunculannya sering diartikan sebagai pertanda atau pesan dari alam. Oleh karena itu, masyarakat setempat sangat menghormati keberadaan pesut dan berupaya melindungi habitatnya.
Fakta Biologis Pesut Mahakam
Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) adalah mamalia air tawar yang hanya ditemukan di Sungai Mahakam dan beberapa danau di sekitarnya, seperti Danau Jempang, Semayang, dan Melintang. Berbeda dengan lumba-lumba laut, pesut memiliki dahi bulat, tubuh berwarna abu-abu pucat, dan tidak memiliki moncong panjang.
Panjang tubuhnya berkisar antara 1,5 hingga 2,8 meter dengan berat 114 hingga 133 kilogram. Pesut hidup berkelompok, biasanya terdiri dari 3 hingga 6 ekor, dan menggunakan sonar untuk navigasi di air keruh Sungai Mahakam. Mereka adalah karnivor yang memangsa ikan, moluska, dan krustasea.
Sayangnya, populasi Pesut Mahakam kini terancam punah, dengan perkiraan hanya tersisa sekitar 62 hingga 80 ekor berdasarkan data terbaru. Ancaman utama meliputi polusi sungai, aktivitas tambang, perkebunan, dan jaring nelayan yang sering menjebak pesut hingga kehabisan napas.