Mengenal Job Hugging di Kalangan Milenial dan Gen Z dan Tips Mengatasinya

Ilustrasi bekerja di kantor
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Terjebak di pekerjaan yang tidak disukai adalah bentuk penderitaan tersendiri. Menghabiskan waktu berjam-jam di meja kerja tanpa menikmati apa yang dilakukan, atau dibayar rendah dan tidak dihargai bisa terasa sangat menyiksa.

Meski terasa menyiksa namun banyak pekerja yang memilih tetap bertahan meski harus mengalami hal tersebut. Ya, di tengah kondisi perekonomian seperti saat ini mereka memilih untuk bertahan dan mengorbankan kesehatan mental mereka.

Fenomena ini dikenal sebagai job hugging dan banyak dialami milenial dan gen z. Lantas apa itu job hugging? Melansir laman Oprah, job hugging mengarah pada tindakan bertahan mati-matian di satu pekerjaan meskipun menguras jiwa karena merasa tidak ada pilihan lain.

“Orang-orang merasa jauh lebih cemas karena kondisi dunia di sekitar kita yang penuh gejolak,” ujar, coach sekaligus konsultan kepemimpinan, Kim Meninger.

Ekonomi yang lesu dan ketidakstabilan kata dia, di berbagai aspek kehidupan memicu job hugging, begitu juga dengan ketakutan terhadap hal-hal yang belum pasti.

“Mengganti pekerjaan itu menakutkan. Banyak orang lebih memilih sesuatu yang sudah mereka kenal, karena takut membuat keputusan yang salah. Bahkan jika tidak bahagia, tetap ada rasa aman dan nyaman di sana,” jelas Meninger.

Faktor lainnya adalah minimnya kesempatan kerja. Belakangan ini pemutusan hubungan kerja di berbagai sektor ekonomi baik di luar dan dalam negeri begitu banyak. Di Indonesia saja, berdasarkan data Kemenakertrans jumlah pekerja kena PHK sepanjang Januari-Agustus 2025 tercatat sebanyak 43.586 orang pekerja.

“Kesempatan kerja saat ini sangat sedikit,” kata Meninger.

Ia menambahkan, banyak orang sudah melamar ratusan pekerjaan tapi tidak mendapat respons.

“Saya juga melihat tren di mana kandidat dipanggil untuk wawancara, tapi sebenarnya hanya formalitas karena perusahaan berencana merekrut kandidat internal,” ujar dia.

Job hugging memang kenyataan yang cukup suram. Namun, bukan berarti Anda akan terjebak selamanya.

“Anda tidak harus keluar untuk bisa berkembang. Hanya karena Anda tidak bahagia, bukan berarti Anda tidak bisa berinvestasi pada diri sendiri dan masa depan Anda,” kata Meninger.

Meninger juga membagikan beberapa empat langkah untuk membuat pekerjaanmu saat ini terasa lebih baik.

1. Temukan hal yang benar-benar Anda nikmati

Meinger mengungkap Anda bisa memikirkan apa yang membuat Anda bersemangat dan keterampilan apa yang ingin terus Anda gunakan. Cari peluang untuk mengubah fokus peran Anda atau menambah porsi pekerjaan yang Anda sukai agar lebih puas dan merasa berkembang.

2. Bangun hubungan yang lebih kuat

Saran ini sering diulang karena memang terbukti efektif. Networking, kata Meninger adalah alat yang sangat kuat ketika Anda merasa terjebak di posisi ini. Mulailah membangun relasi sekarang, agar ketika pasar kerja kembali bergerak, Anda sudah memiliki koneksi yang bisa membuka peluang baru.

3. Latih kemampuan memperjuangkan diri sendiri

Mungkin terasa tidak nyaman (apalagi jika takut kehilangan pekerjaan), tapi menyampaikan ketidakpuasan bisa jadi jalan keluar.

“Sulit untuk bahagia kalau kebutuhan Anda tidak terpenuhi,” kata Meninger.

Meskipun mungkin tidak ada ruang untuk promosi atau kenaikan gaji, berbicara dengan manajer bisa membuka peluang langkah berikutnya atau mengatur ulang tanggung jawab agar lebih sesuai dengan apa yang Anda inginkan. Selain itu, memperjuangkan diri sendiri juga menjadi latihan yang baik untuk pekerjaan di masa depan.

4. Tantang diri Anda

Meminta tanggung jawab baru atau proyek berbeda bisa membantu mengembangkan keterampilan, dan dalam jangka panjang membuka peluang lebih baik.

“Anda mungkin juga mendapat pengakuan tambahan, yang membuat Anda merasa lebih baik dalam jangka pendek,” jelas Meninger.

Jika tidak memungkinkan, mengikuti kelas atau membaca buku edukasi juga bisa meningkatkan keahlian Anda di luar jam kerja. Jangan lupa mencantumkan hal ini di CV. Perlahan-lahan, Anda akan bisa melepaskan pelukan erat pada pekerjaan lama itu.