Cara Jitu Nigeria dan Kenya Selamatkan Ribuan Nyawa dari Bahaya Tembakau, Indonesia Kapan?

Ilustrasi berhenti merokok
Sumber :
  • Pixabay

LifestyleMerokok telah lama menjadi ancaman kesehatan global, menyebabkan jutaan kematian dini setiap tahunnya. Di tengah tantangan ini, sebuah laporan berjudul “Saving 600,000 Lives in Nigeria and Kenya: The Impact of Complementing Tobacco Control with Harm Reduction by 2060” menyoroti potensi besar strategi pengurangan bahaya tembakau (Tobacco Harm Reduction) dalam menekan angka kematian akibat rokok. 

Pendekatan ini menawarkan solusi inovatif dengan memberikan alternatif rendah risiko bagi perokok dewasa yang belum mampu menghentikan kebiasaan merokok sepenuhnya. Nigeria dan Kenya, dua negara dengan total populasi 281 juta jiwa, menjadi sorotan karena keberhasilan strategi ini dalam menyelamatkan nyawa. 

Di sisi lain, Indonesia, sebagai salah satu negara dengan prevalensi merokok tertinggi di dunia, masih tertinggal dalam menerapkan pendekatan serupa. Apa yang bisa dipelajari Indonesia dari keberhasilan Nigeria dan Kenya?

Strategi Pengurangan Bahaya Tembakau: Solusi Inovatif

Laporan Lives Saved, yang dipimpin oleh Dr. DerekDerek Yach, mantan pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menegaskan bahwa pengendalian tembakau tradisional perlu dilengkapi dengan pendekatan inovatif seperti pengurangan bahaya tembakau. Laporan tersebut memproyeksikan bahwa dengan menerapkan strategi ini, Nigeria dan Kenya dapat menyelamatkan hingga 600.000 nyawa hingga tahun 2060. 

Angka ini sangat signifikan, mengingat setiap tahunnya, sekitar 38.851 orang di kedua negara meninggal secara dini akibat penyakit terkait rokok, seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan.

Pendekatan pengurangan bahaya tembakau berfokus pada memberikan opsi bagi perokok dewasa yang kesulitan berhenti total. Produk alternatif ini dirancang untuk mengurangi paparan zat berbahaya yang dihasilkan dari pembakaran tembakau, yang menjadi penyebab utama penyakit terkait rokok. 

Tantangan di Nigeria dan Kenya

Nigeria dan Kenya menghadapi beban penyakit akibat rokok yang terus meningkat. Laporan Lives Saved mencatat bahwa tanpa intervensi yang memadai, angka kematian akibat rokok di kedua negara akan terus melonjak dalam beberapa dekade mendatang. 

Kebiasaan merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit tidak menular, yang membebani sistem kesehatan dan perekonomian. Oleh karena itu, pendekatan pengurangan bahaya tembakau menjadi solusi yang relevan dan mendesak.

Pemerintah Nigeria dan Kenya telah mulai mengadopsi kebijakan pengendalian tembakau yang lebih progresif, termasuk edukasi masyarakat tentang risiko merokok dan pengenalan produk alternatif. 

Namun, keberhasilan strategi ini bergantung pada regulasi yang mendukung, akses terhadap produk rendah risiko, dan kampanye kesehatan masyarakat yang efektif. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi angka kematian, tetapi juga memberikan dampak positif pada kualitas hidup masyarakat.

Pelajaran untuk Indonesia

Indonesia, dengan tingkat prevalensi merokok yang tinggi, menghadapi tantangan serupa namun dengan skala yang lebih besar. Menurut data, lebih dari 60% pria dewasa di Indonesia adalah perokok, menjadikan negara ini salah satu pasar tembakau terbesar di dunia. Meskipun telah ada upaya pengendalian tembakau melalui larangan iklan, peningkatan cukai, dan kampanye antirokok, prevalensi merokok tetap tinggi. 

Dr. Tri Budhi Baskara, seorang pemerhati kesehatan masyarakat, menekankan bahwa pendekatan tradisional yang hanya berfokus pada larangan belum cukup efektif. Banyak perokok yang ingin berhenti mengalami kesulitan karena sifat adiktif nikotin, sehingga kembali merokok tanpa adanya dukungan yang memadai.

Menurut Dr. Tri Budhi, pengurangan bahaya tembakau dapat menjadi solusi realistis bagi Indonesia. Pendekatan ini tidak bertujuan untuk mempromosikan penggunaan tembakau, tetapi untuk memberikan jalan tengah bagi perokok yang belum siap berhenti total. Dengan mengadopsi strategi ini, Indonesia berpotensi menekan angka kematian dini akibat rokok dan mengurangi beban penyakit tidak menular.

Pentingnya Regulasi dan Edukasi

Keberhasilan Nigeria dan Kenya dalam menerapkan pengurangan bahaya tembakau tidak lepas dari regulasi yang jelas dan edukasi masyarakat yang intensif. Pemerintah perlu memastikan bahwa produk alternatif yang tersedia di pasar telah melalui uji keamanan dan memiliki standar kualitas yang tinggi. Selain itu, edukasi publik tentang manfaat dan risiko produk ini sangat penting untuk menghindari miskonsepsi.