Mengapa Daging Kurban Sering Alot? Ini Kata Pakar Kuliner!
- Pixaby
Usia hewan kurban juga sangat memengaruhi keempukan daging. Daging dari hewan yang lebih tua, seperti sapi atau kambing yang sudah berumur, cenderung memiliki serat otot yang lebih tebal dan kuat dibandingkan daging dari hewan muda. Serat yang lebih tebal ini membuat daging lebih sulit untuk dipecah saat dimasak, sehingga terasa lebih alot.
Pemotongan Daging yang Salah
Cara memotong daging juga berperan penting. Memotong daging searah dengan serat otot akan menghasilkan potongan yang alot karena Anda harus mengunyah serat-serat panjang tersebut. Sebaliknya, memotong daging melawan arah serat akan memperpendek serat otot, sehingga daging lebih mudah empuk saat dimasak dan lebih nyaman saat dikunyah. Penting untuk mengidentifikasi arah serat daging sebelum mulai memotong.
Proses Memasak yang Tidak Tepat
Terakhir, proses memasak yang salah juga bisa menjadi biang keladi daging alot. Memasak daging dengan suhu terlalu tinggi dalam waktu singkat bisa membuat bagian luar gosong sementara bagian dalamnya belum matang sempurna dan tetap alot. Sebaliknya, memasak dengan suhu rendah dalam waktu lama (misalnya teknik slow cooking atau merebus) dapat membantu memecah kolagen dan serat otot, sehingga daging menjadi empuk. Chef Haryo sering merekomendasikan metode slow cooking untuk daging kurban agar lebih empuk. Penggunaan bahan pengempuk alami seperti nanas, daun pepaya, atau baking soda juga bisa membantu, namun perlu diperhatikan takarannya agar tidak mengubah rasa daging.
Dengan memahami faktor-faktor ini, diharapkan Anda bisa menyajikan hidangan daging kurban yang lezat dan empuk di momen spesial Iduladha berikutnya! Apakah ada tips lain yang ingin Anda ketahui untuk mengolah daging kurban?