Cara Menghadapi Anak Tantrum Tanpa Ikut Terbawa Emosi

Ilustrasi anak tantrum
Sumber :
  • Freepik

Sebaliknya, saat anak benar-benar merasa takut, sedih, atau kewalahan, pelukan atau sentuhan lembut bisa sangat membantu. Menyesuaikan respons dengan konteks dan usia anak menjadi bagian dari keterampilan pola asuh yang bijak.

5. Evaluasi Setelah Tantrum Usai

Tantrum bukan hanya peristiwa, tapi juga kesempatan belajar. Setelah anak tenang, ajak ia berbicara secara lembut dan jelas. Gunakan kalimat yang membantu anak mengenali emosinya seperti “Tadi kamu marah karena ingin main terus, ya?”

Ajarkan pula cara alternatif untuk mengekspresikan keinginan atau kekecewaannya. Misalnya dengan meminta tolong, berbicara dengan nada pelan, atau menarik perhatian dengan menyentuh lengan orang tua.

Peran Pola Asuh Positif dalam Mencegah Tantrum Berulang

Tantrum bisa dicegah atau dikurangi intensitasnya melalui pola asuh yang konsisten dan responsif. Menerapkan rutinitas harian yang teratur, memastikan kebutuhan dasar anak terpenuhi (tidur, makan, stimulasi), serta memberi ruang untuk anak berekspresi merupakan langkah penting dalam parenting yang sehat.

Selain itu, orang tua juga bisa mulai mengenalkan konsep emosi melalui permainan, buku cerita, atau media visual. Semakin anak mengenal kosakata emosi, semakin besar kemampuannya untuk menyampaikan perasaan tanpa harus meledak-ledak.