3 Rahasia Parenting ala Rasulullah SAW Masih Relevan sampai Sekarang

Ilustrasi Keluarga
Sumber :
  • Freepik

Dengan memilih momen yang tepat, nasihat Anda akan lebih bermakna dan mudah diterima. Anak pun akan belajar memahami pesan tersebut tanpa merasa diserang atau direndahkan.

3. Memanggil Anak dengan Sebutan yang Baik

Salah satu kebiasaan Rasulullah SAW yang patut diteladani adalah cara beliau memanggil anak-anaknya. Beliau menyapa Sayyidina Hasan dan Husen dengan panggilan penuh penghargaan: “pemimpin para pemuda di surga.” Ucapan itu bukan sekadar sapaan, tetapi doa dan afirmasi positif yang membentuk konsep diri anak sejak dini.

“Terbukti oleh ilmu psikologi sekarang bahwa salah satu penunjang kesuksesan seorang anak adalah harapan orang tuanya. Ketika dunia ini meragukannya tapi orang tuanya yakin bahwa dirinya bisa, maka anak itu akan yakin bahwa dia bisa. Maka penting sekali untuk memanggil dengan sebutan yang baik," jelas Ning Imaz.

Dalam konteks ini, kata-kata yang Anda ucapkan kepada anak memiliki kekuatan luar biasa. Sebutan seperti pintar, baik hati, atau pemimpin masa depan dapat memperkuat kepercayaan diri anak dan membentuk persepsi positif terhadap dirinya sendiri.

Sebaliknya, panggilan negatif seperti nakal atau bandel bisa menanamkan label buruk yang memengaruhi perilakunya. Dengan memanggil anak secara positif, Anda sedang menanamkan nilai-nilai optimisme dan keyakinan dalam dirinya.

Teladan Rasulullah SAW dalam mendidik anak membuktikan bahwa kelembutan adalah kunci utama dalam parenting yang efektif. Beliau mengajarkan bahwa anak tidak perlu dibentuk dengan teriakan, tekanan, atau ancaman, melainkan dengan kasih sayang, waktu yang tepat, dan kata-kata yang menumbuhkan semangat.