Remaja Murung & Moody Terus? Ternyata Bukan Sekadar Drama, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Ilustrasi anak laki-laki menangis
Sumber :
  • Grok

Usahakan setidaknya 60 menit aktivitas fisik setiap hari. Tidak harus olahraga formal di gym, beberapa aktivitas ringan seperti olahraga di lapangan, menari, hingga sekadar berjalan cepat bisa dicoba. Aktivitas fisik diketahui dapat melepaskan endorfin dan meningkatkan rasa percaya diri, sehingga menjadi ’perisai’ alami terhadap rasa mudah tersinggung dan suasana hati buruk.

Sebuah systematic review dan meta-analysis tahun 2019 yang diterbitkan di Sports Medicine menemukan bahwa aktivitas fisik yang lebih tinggi berkaitan erat dengan berkurangnya gejala depresi dan meningkatnya kesejahteraan pada anak dan remaja. Dengan meninjau lebih dari 114 studi, para peneliti menemukan hubungan kuat antara olahraga dengan berkurangnya masalah suasana hati pada remaja.

3. Ajarkan mindfulness dan teknik pernapasan

Luangkan waktu 5–10 menit untuk menggunakan aplikasi mindfulness sebelum sekolah atau sebelum tidur. Remaja yang terbiasa menerapkan mindfulness secara sadar cenderung lebih tenang dan tangguh ketika emosi memuncak.

Dalam sebuah penelitian tahun 2015 yang diterbitkan di Mindfulness Journal, para peneliti mencatat bahwa intervensi mindfulness memberikan efek kecil hingga sedang dalam mengurangi gejala psikologis pada remaja. Analisis tersebut menemukan bahwa praktik mindfulness, mulai dari aplikasi pernapasan hingga meditasi singkat 5 menit, dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, dan ketidakstabilan emosi pada remaja.

4. Perkuat komunikasi orang tua–remaja: Kehangatan meredakan emosi naik-turun

Alih-alih merespons suasana hati dengan hukuman, cobalah teknik reflective listening, misalnya 'Ibu mengerti kamu kesal karena X' untuk meredakan badai emosi.