5 Makanan untuk Ibu Menyusui, Bikin ASI Makin Melimpah

Ilustrasi menyusui
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Menjadi ibu menyusui adalah pengalaman luar biasa yang penuh tanggung jawab, terutama dalam memastikan produksi air susu ibu (ASI) yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. ASI tidak hanya memberikan gizi optimal bagi bayi, tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak. Namun, banyak ibu menyusui menghadapi tantangan dalam menjaga produksi ASI yang melimpah. 

Salah satu cara efektif untuk mendukung laktasi adalah melalui konsumsi makanan yang kaya nutrisi. Artikel ini mengulas lima makanan yang secara ilmiah terbukti dapat meningkatkan produksi ASI, sekaligus memberikan manfaat kesehatan bagi ibu dan bayi. Dengan memilih makanan yang tepat, ibu menyusui dapat memastikan kualitas dan kuantitas ASI tetap optimal.

1. Daun Katuk: Superfood Tradisional untuk Laktasi

Daun katuk (Sauropus androgynus) dikenal luas di Indonesia sebagai makanan tradisional untuk ibu menyusui. Daun ini kaya akan zat besi, kalsium, dan vitamin A, yang mendukung kesehatan ibu dan bayi. Kandungan galaktagogum dalam daun katuk membantu merangsang produksi ASI dengan meningkatkan aktivitas hormon prolaktin. 

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daun katuk secara rutin dapat meningkatkan volume ASI hingga 50% pada beberapa ibu menyusui. Daun katuk dapat diolah menjadi sayur bening, tumisan, atau dicampur dalam smoothies untuk variasi. Namun, konsumsi berlebihan perlu dihindari karena dapat menyebabkan efek samping ringan seperti gangguan pencernaan. Pastikan untuk mengonsumsinya dalam porsi wajar, sekitar 100-150 gram per hari.

2. Oatmeal: Sumber Energi dan Galaktagogum

Oatmeal adalah pilihan sarapan yang praktis dan bergizi tinggi untuk ibu menyusui. Kaya akan serat, zat besi, dan karbohidrat kompleks, oatmeal membantu menjaga stamina ibu yang sering merasa lelah akibat menyusui. Zat besi dalam oatmeal juga berperan dalam mencegah anemia, yang dapat mengganggu produksi ASI. 

Selain itu, oatmeal mengandung beta-glukan, senyawa yang diyakini dapat meningkatkan sekresi hormon oksitosin, yang penting untuk proses laktasi. Ibu menyusui dapat mengonsumsi oatmeal dengan tambahan buah-buahan segar seperti pisang atau blueberry untuk meningkatkan nilai gizi. Pilihlah oatmeal utuh tanpa tambahan gula berlebih untuk hasil optimal.

3. Kacang Almond: Lemak Sehat untuk Produksi ASI

Kacang almond adalah sumber lemak sehat, protein, dan kalsium yang sangat baik untuk ibu menyusui. Kandungan asam lemak omega-3 dalam almond mendukung perkembangan otak bayi melalui ASI. Selain itu, kalsium dalam almond membantu menjaga kesehatan tulang ibu, yang sering kali kehilangan kalsium selama menyusui. 

Almond juga mengandung magnesium, yang dapat membantu relaksasi otot dan mengurangi stres, faktor yang sering menghambat produksi ASI. Konsumsi segenggam almond (sekitar 20-25 butir) per hari sebagai camilan sehat atau campurkan dalam salad untuk variasi. Pastikan untuk memilih almond tanpa tambahan garam atau gula.

4. Bayam: Kaya Zat Besi dan Antioksidan

Bayam adalah sayuran hijau yang kaya akan zat besi, folat, dan antioksidan, yang semuanya penting untuk ibu menyusui. Zat besi membantu mencegah kelelahan dan mendukung produksi ASI yang stabil, sementara folat berperan dalam pembentukan sel darah merah. 

Antioksidan dalam bayam, seperti vitamin C dan E, membantu melindungi tubuh ibu dari stres oksidatif akibat menyusui. Bayam dapat diolah menjadi sup, smoothie, atau ditumis dengan sedikit minyak zaitun untuk menjaga nutrisinya. Penting untuk mencuci bayam dengan bersih untuk menghindari kontaminasi bakteri. Konsumsi bayam secara rutin, sekitar 2-3 kali seminggu, dapat memberikan manfaat signifikan bagi produksi ASI.

5. Ikan Salmon: Sumber Omega-3 dan Protein

Ikan salmon adalah sumber protein berkualitas tinggi dan asam lemak omega-3, khususnya DHA, yang sangat penting untuk perkembangan sistem saraf bayi. Omega-3 juga membantu meningkatkan kualitas ASI dengan menambah kandungan lemak sehat. 

Penelitian menunjukkan bahwa ibu menyusui yang mengonsumsi ikan salmon secara rutin memiliki ASI dengan kandungan DHA yang lebih tinggi, yang mendukung perkembangan kognitif bayi. Salmon dapat diolah dengan cara dipanggang, dikukus, atau dijadikan salad untuk variasi. Pilihlah salmon liar (wild-caught) jika memungkinkan, karena memiliki kandungan merkuri yang lebih rendah dibandingkan salmon ternak. Konsumsi salmon 1-2 kali seminggu dengan porsi sekitar 100-150 gram untuk hasil terbaik.