10 Hal yang Harus Orang Tua Ketahui Soal K-pop, Biar Bisa Ngobrol Bareng Anak
- Istimewa
Lifestyle –K-pop, atau Korean Pop, telah menjadi fenomena global yang memikat jutaan penggemar, terutama remaja. Musik yang enerjik, koreografi memukau, dan visual yang menawan membuat K-pop tak hanya sekadar hiburan, tetapi juga gaya hidup bagi anak-anak muda.
Bagi orang tua, memahami dunia K-pop bisa menjadi jembatan untuk mendekatkan diri dengan anak, membuka ruang diskusi, dan memahami minat mereka. Berikut ini 10 hal penting yang perlu orang tua ketahui tentang K-pop agar dapat mengobrol dengan anak secara lebih bermakna dan mendukung hobi mereka dengan bijak.
1. Apa Itu K-pop dan Mengapa Populer?
K-pop adalah genre musik pop yang berasal dari Korea Selatan, ditandai dengan produksi musik yang canggih, koreografi sinkron, dan penampilan visual yang memukau. K-pop mulai mendunia sejak akhir 2000-an, dengan grup seperti SEVENTEEN, BLACKPINK, dan EXO memimpin gelombang popularitas.
Menurut laporan Hanteo Global pada 2023, penjualan album K-pop mencapai rekor 80 juta kopi di seluruh dunia, menunjukkan daya tariknya yang luar biasa. Popularitas K-pop didorong oleh media sosial, platform seperti YouTube, dan interaksi langsung antara idola dengan penggemar melalui aplikasi seperti Weverse.
2. Sistem Pelatihan Idol yang Ketat
Idol K-pop menjalani pelatihan intensif selama bertahun-tahun sebelum debut. Agensi seperti SM Entertainment, JYP, dan YG menyeleksi trainee melalui audisi ketat, melatih mereka dalam menyanyi, menari, dan berbicara dalam berbagai bahasa.
Proses ini bisa memakan waktu 2-7 tahun, dengan jadwal harian hingga 12 jam. Orang tua perlu memahami bahwa ketekunan dan disiplin para idola ini sering menjadi inspirasi bagi anak-anak untuk mengejar mimpi mereka.
3. Peran Fandom dalam K-pop
Setiap grup K-pop memiliki fandom resmi dengan nama unik, seperti ARMY untuk BTS atau BLINK untuk BLACKPINK. Fandom ini memiliki peran besar dalam mendukung idola melalui pembelian album, streaming lagu, dan voting di acara musik.
Menurut data Spotify Wrapped 2024, streaming lagu K-pop meningkat 20% dari tahun sebelumnya, sebagian besar berkat dedikasi penggemar. Orang tua dapat bertanya tentang fandom favorit anak untuk memahami komunitas yang mereka ikuti.
4. Pentingnya Koreografi dalam K-pop
Koreografi adalah elemen kunci K-pop. Setiap lagu biasanya disertai tarian yang rumit dan sinkron, yang sering menjadi tren di platform seperti TikTok. Misalnya, tarian “How You Like That” dari BLACKPINK ditonton lebih dari 1 miliar kali di YouTube pada 2023. Orang tua bisa menunjukkan minat dengan menonton video tari bersama anak atau bertanya tentang gerakan favorit mereka.
5. Konten K-pop di Luar Musik
K-pop tidak hanya tentang musik, tetapi juga variety show, vlog, dan reality show seperti Run BTS! atau BLACKPINK House. Konten ini memungkinkan penggemar melihat sisi personal idola.
Platform seperti V Live dan YouTube menyediakan ribuan jam konten yang memperkuat ikatan emosional antara idola dan penggemar. Orang tua dapat menonton episode singkat bersama anak untuk memahami daya tariknya.
6. Bahasa dan Pengaruh Multikultural
Lagu K-pop sering memadukan bahasa Korea, Inggris, dan terkadang bahasa lain seperti Jepang atau Mandarin. Hal ini mencerminkan sifat global K-pop. Sebagai contoh, lagu “Butter” milik BTS yang dirilis pada 2021 sepenuhnya dalam bahasa Inggris dan menduduki puncak Billboard Hot 100 selama 10 minggu. Orang tua bisa mendiskusikan lirik lagu favorit anak untuk memahami pesan yang disampaikan.
7. Merchandise dan Koleksi K-pop
Penggemar K-pop sering mengoleksi merchandise seperti album, photocard, atau lightstick. Lightstick, misalnya, adalah tongkat lampu khas fandom yang digunakan di konser.
Menurut laporan Circle Chart 2024, penjualan merchandise K-pop menyumbang 15% dari pendapatan industri musik Korea. Orang tua dapat bertanya tentang koleksi anak untuk menunjukkan dukungan tanpa menghakimi pengeluaran mereka.
8. Dampak Psikologis K-pop pada Remaja
K-pop dapat memberikan dampak positif seperti meningkatkan kepercayaan diri dan semangat kerja keras, tetapi juga ada risiko seperti tekanan untuk mengikuti tren atau kecanduan media sosial.
Sebuah studi dari Universitas Korea pada 2023 menunjukkan bahwa 70% remaja penggemar K-pop merasa lebih termotivasi, tetapi 20% melaporkan kecemasan akibat ekspektasi fandom. Orang tua perlu membimbing anak untuk menikmati K-pop secara sehat.
9. Konser dan Pengalaman Langsung
Konser K-pop adalah pengalaman besar bagi penggemar, dengan tiket yang sering terjual habis dalam hitungan menit. Pada 2024, SEVENTEEN menggelar tur dunia yang menarik jutaan penonton. Orang tua bisa mendiskusikan rencana menonton konser atau mencari tahu tentang acara K-pop lokal untuk mendukung minat anak.
10. Etika Menjadi Penggemar K-pop
Penggemar K-pop diharapkan mengikuti etika tertentu, seperti tidak menyebarkan rumor atau menghormati privasi idola. Kasus seperti sasaeng (penggemar obsesif) sering menjadi perhatian. Orang tua dapat mengajak anak berdiskusi tentang pentingnya menghormati batasan idola untuk membangun nilai positif.