Bangunin Anak Pagi-Pagi untuk ke Sekolah Tanpa Marah-Marah? Ini Rahasianya!

Ilustrasi anak tidur
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Banyak orang tua yang mengeluhkan anaknya susah bangun pagi untuk sekolah. Bangun dengan wajah cemberut, berlarian mengejar waktu, hingga berakhir dengan drama di meja sarapan mungkin sudah jadi pemandangan biasa.

Padahal, memulai hari dengan tergesa-gesa dapat memengaruhi mood, konsentrasi, bahkan prestasi anak di sekolah. Salah satu penyebab utama anak sulit bangun pagi adalah kurangnya waktu tidur yang cukup.

Tidur yang kurang tidak hanya membuat mereka rewel, tetapi juga berdampak pada kesehatan fisik dan emosional. Karena itu, membentuk rutinitas tidur yang sehat adalah kunci agar anak bisa bangun pagi dengan lebih mudah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab anak sulit bangun, tips membangun rutinitas tidur yang tepat, cara membangunkan dengan positif, dan manfaat menjaga konsistensi waktu tidur-bangun berdasarkan pandangan ahli.

Mengapa Anak Sulit Bangun Pagi?

Ada beberapa faktor yang membuat anak susah bangun di pagi hari. Salah satunya adalah tidur terlalu malam. Ini bisa disebabkan oleh penggunaan gadget hingga larut, aktivitas yang terlalu padat, atau jam tidur yang tidak konsisten.

Selain itu, ritme sirkadian anak usia sekolah juga dapat memengaruhi. Ritme sirkadian adalah jam biologis tubuh yang mengatur kapan seseorang merasa mengantuk atau terjaga. Pada beberapa anak, perubahan ritme ini bisa membuat mereka sulit tidur lebih awal.

Dokter anak sekaligus editor medis di American Academy of Pediatrics (AAP), Dr. Jennifer Shu, MD, menjelaskan tidur yang tidak cukup bisa membuat anak sulit bangun pagi, rewel, dan sulit berkonsentrasi di sekolah. Anak usia sekolah dasar idealnya butuh 9–12 jam tidur setiap malam.

Kurangnya tidur yang berkualitas bukan hanya membuat anak sulit bangun, tetapi juga dapat memengaruhi daya tahan tubuh dan kemampuan mereka untuk belajar di kelas.

Tips Membangun Rutinitas Tidur yang Sehat

Agar anak bisa bangun pagi dengan lebih mudah, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membentuk rutinitas tidur yang sehat. Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan:

1. Tentukan jam tidur dan bangun yang konsisten

Konsistensi adalah kunci keberhasilan. Tetapkan jam tidur dan bangun yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan.

“Konsistensi adalah kunci. Perbedaan jam tidur yang terlalu jauh antara hari sekolah dan akhir pekan bisa mengganggu ritme tidur alami anak,” jelas Dr. Shu.

2. Kurangi penggunaan gadget sebelum tidur

Paparan cahaya biru dari layar gadget dapat menunda produksi melatonin, hormon yang membantu tidur. Buat aturan no screen time setidaknya satu jam sebelum tidur. Gantilah dengan aktivitas yang lebih menenangkan seperti membaca buku atau mendengarkan cerita.

3. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman

Kamar tidur sebaiknya dibuat senyaman mungkin seperti sejuk, gelap, dan tenang. Hindari kebisingan yang bisa mengganggu tidur anak. Anda juga bisa membuat rutinitas menenangkan, seperti membacakan buku atau mendengarkan musik lembut sebelum mereka tidur.

Cara Membangunkan Anak dengan Positif

Membangunkan anak di pagi hari bisa jadi momen penuh drama jika dilakukan dengan cara yang salah. Hindari teriakan atau ancaman yang hanya membuat anak merasa tertekan. Sebaliknya, gunakan pendekatan yang lebih lembut.

  • Sentuh bahu atau kepalanya dengan lembut sambil memanggil namanya.
  • Nyalakan musik pelan atau buka tirai agar cahaya matahari masuk.
  • Beri motivasi positif seperti menyiapkan sarapan kesukaannya atau memberikan pujian jika mereka berhasil bangun tepat waktu.

Dr. Shu menekankan pentingnya pendekatan positif ini.

“Membangunkan anak dengan cara yang penuh tekanan bisa memicu resistensi. Pendekatan positif dan penuh kasih membuat anak lebih kooperatif,” kata dia.

Dengan cara ini, anak akan merasa lebih nyaman dan tidak menganggap bangun pagi sebagai hal yang menyebalkan.

Manfaat Konsistensi Waktu Tidur dan Bangun

Konsistensi dalam waktu tidur dan bangun memberikan banyak manfaat, tidak hanya bagi kesehatan fisik tetapi juga emosional anak:

  1. Konsentrasi lebih baik di sekolah. Tidur yang cukup membantu anak lebih fokus dalam menerima pelajaran.
  2. Mood lebih stabil. Anak yang tidurnya teratur cenderung lebih ceria dan jarang mengalami tantrum di pagi hari.
  3. Kesehatan fisik lebih terjaga. Tidur yang cukup mendukung sistem imun bekerja optimal sehingga anak tidak mudah sakit.

Kebiasaan tidur yang baik sejak dini juga membantu anak mengembangkan disiplin diri yang bermanfaat hingga dewasa nanti.

Tips Tambahan untuk Orang Tua

  • Libatkan anak dalam membuat jadwal tidur. Dengan begitu, mereka merasa punya kendali dan lebih termotivasi untuk mematuhinya.
  • Batasi aktivitas sore hari. Jangan sampai anak terlalu lelah atau justru terlalu aktif mendekati jam tidur.
  • Jika masalah sulit bangun pagi terus berlanjut, konsultasikan dengan dokter anak atau psikolog. Bisa jadi ada gangguan tidur yang memerlukan penanganan khusus.