Kebiasaan Sehari-hari yang Sering Dilakukan Ini, Diam-diam Membentuk Sifat Negatif Anak
- Freepik
2. Rumah Tanpa Ekspresi Emosi
Banyak rumah tangga yang tampak tenang karena semua orang pandai mengatur emosi, tidak pernah marah di depan umum, dan tidak “membuat keributan”. Tapi suasana yang terlalu tenang ini bisa menyimpan risiko lain.
Anak-anak yang tumbuh di lingkungan tanpa ekspresi emosi sering kali merasa bahwa perasaan itu sesuatu yang harus disembunyikan. Mereka tidak terbiasa melihat orang dewasa menamai perasaan mereka, seperti marah, kecewa, atau sedih.
Akibatnya, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang emosionalnya tertutup, kesulitan mengungkapkan perasaan, dan merasa tidak aman secara emosional. Kalimat sederhana seperti, “Kamu pasti sedih ya tadi dimarahi teman,” bisa menjadi cara efektif untuk menunjukkan bahwa perasaan itu wajar dan pantas untuk dibicarakan.
Validasi semacam ini membantu anak merasa dipahami dan aman secara emosional.
3. TV atau Gadget Sebagai Pengalih Perhatian
Televisi yang menyala terus, tablet di tangan anak saat makan, atau ponsel yang diberikan agar anak diam bukanlah hal asing. Meskipun tampaknya tidak berbahaya, penggunaan layar sebagai alat pengalih perhatian dapat berdampak pada perkembangan sosial dan emosional anak.