Ahli Ungkap Kebiasaan yang Dilakukan Ini Malah Buat Anak Depresi

Anak-anak bermain gadget
Sumber :
  • Freepik

"Ada perdebatan yang terus berlangsung tentang apakah media sosial berkontribusi pada depresi atau hanya mencerminkan gejala depresi yang mendasarinya. Temuan ini memberikan bukti bahwa media sosial mungkin berkontribusi pada perkembangan gejala depresi," kata Jason Nagata, MD, MSc, yang memimpin studi tersebut dan merupakan profesor asosiasi di Departemen Pediatri UCSF, dalam sebuah pernyataan.

Temuan Penting

Meskipun belum jelas mengapa media sosial meningkatkan gejala depresi, penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa perundungan siber dan gangguan tidur bisa menjadi beberapa faktor penyebab. Para peneliti yang sama baru-baru ini menerbitkan studi terpisah di The Lancet Regional Health tentang efek dari perundungan siber.

Studi tersebut menunjukkan bahwa anak-anak berusia antara 11 hingga 12 tahun yang menjadi korban perundungan siber 2,26 kali lebih mungkin untuk melaporkan keinginan bunuh diri atau percobaan bunuh diri satu tahun kemudian. Selain itu, anak-anak tersebut 2,31 kali lebih mungkin terlibat dalam penyalahgunaan zat (4,65 kali lebih mungkin dengan ganja, 3,37 dengan nikotin, dan 1,92 dengan alkohol) di tahun berikutnya.

Apa yang bisa dilakukan

Jadi, bagaimana depresi pada anak dapat ditangani secara efektif? American Academy of Pediatrics menyarankan untuk menggunakan alat yang ada di dalam Family Media Plan mereka untuk menciptakan kebiasaan digital yang lebih sehat bagi anak maupun orang tua.

“Sebagai ayah dari dua anak kecil, saya tahu bahwa hanya mengatakan kepada anak-anak ‘jangan main HP’ tidak benar-benar berhasil. Orang tua bisa memberi contoh melalui percakapan terbuka dan tidak menghakimi tentang penggunaan layar. Menetapkan waktu tanpa layar untuk seluruh keluarga, seperti saat makan atau sebelum tidur, dapat membantu membentuk kebiasaan digital yang lebih sehat untuk semua orang, termasuk orang dewasa,” tambah Nagata.