Bukan Cuma Les! Ini 7 Kebiasaan di Rumah yang Bikin Anak Lebih Cerdas

Ilustrasi anak cerdas
Sumber :
  • Freepik

Meski gadget bisa jadi alat belajar, terlalu banyak screen time justru bisa menghambat perkembangan sosial dan kognitif anak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan anak di bawah 5 tahun maksimal screen time-nya adalah 1 jam per hari dan itu pun harus dengan pengawasan orang dewasa.

Sebaliknya, bermain bebas seperti main peran, menggambar, membangun balok, atau bermain di alam telah terbukti meningkatkan kreativitas, kemampuan problem solving, dan empati.

Menurut Dr. Suskind, bermain bebas memancing anak menggunakan imajinasi dan nalar. Ketika anak berpura-pura jadi dokter atau membangun rumah-rumahan dari bantal, otaknya menciptakan dunia baru yang menstimulasi perkembangan saraf lebih banyak dibanding duduk pasif menonton video.

6. Tunjukkan Rasa Cinta dan Dukung Emosinya

Cinta dan rasa aman bukan hanya membuat anak merasa bahagia, tapi juga berdampak besar pada perkembangan intelektual. Anak yang merasa dicintai dan didukung emosinya akan lebih percaya diri untuk mencoba, berani gagal, dan punya keinginan belajar yang lebih tinggi.

Hal ini karena stres dan ketakutan kronis (misalnya karena bentakan, intimidasi, atau kurang perhatian) bisa mengganggu pembentukan koneksi otak baru. Ketika anak terus hidup dalam mode bertahan, otaknya tidak punya ruang untuk belajar secara optimal.

Dr. Suskind menjelaskan, koneksi emosional adalah fondasi untuk koneksi neural. Pelukan, senyuman, pujian tulus, dan empati saat anak menangis adalah bentuk stimulasi otak yang sangat kuat.