Waspadai 7 Tanda Ini, Bisa Jadi Anak Anda Sedang Merasa Diabaikan

Ilustrasi tempat penitipan anak
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Dalam proses tumbuh kembang anak, peran orang tua sangat krusial. Bukan hanya memenuhi kebutuhan fisik dan pendidikan, tetapi juga hadir secara emosional. 

 

Namun dalam kesibukan sehari-hari, banyak orang tua yang tanpa sadar melewatkan sinyal-sinyal kecil yang menunjukkan bahwa anak sebenarnya sedang butuh perhatian lebih.

 

Anak yang merasa kurang diperhatikan bisa menunjukkan tanda-tanda yang halus maupun ekstrem, tergantung kepribadian dan usia mereka. Jika tidak segera ditanggapi, hal ini bisa memengaruhi kondisi psikologis, prestasi belajar, hingga hubungan sosialnya di kemudian hari. 

 

Lalu, apa saja tanda-tanda yang perlu Anda waspadai? Berikut ini 7 tanda bahwa anak Anda mungkin sedang membutuhkan lebih banyak perhatian:

 

1. Anak Menjadi Lebih Pendiam atau Menarik Diri

 

Jika anak yang biasanya ceria tiba-tiba menjadi pendiam, enggan bercerita, atau menghindari interaksi dengan anggota keluarga, bisa jadi itu sinyal bahwa ia sedang merasa kesepian atau tidak didengar. Perubahan ini kerap terjadi perlahan dan sering kali diabaikan sebagai "fase biasa".

 

2. Meningkatnya Perilaku Negatif atau Cari Perhatian

 

Beberapa anak akan menunjukkan kebutuhan akan perhatian melalui perilaku negatif, seperti marah tanpa alasan jelas, membantah, atau berperilaku nakal di sekolah. Perilaku ini sering kali bukan karena mereka ingin "bermasalah", melainkan karena mereka ingin didengar dan dilihat oleh orang tuanya.

 

3. Sering Mengeluh Sakit Tanpa Penyebab Medis

 

Keluhan fisik seperti sakit perut, pusing, atau lemas yang berulang dan tidak ditemukan penyebab medisnya bisa menjadi tanda stres emosional. Anak mungkin tidak tahu cara mengungkapkan rasa sedih atau cemas, sehingga tubuh mereka merespons lewat keluhan fisik.

 

4. Penurunan Prestasi Akademik

 

Jika nilai anak tiba-tiba menurun padahal sebelumnya stabil atau baik, Anda perlu mencari tahu lebih dalam. Bisa jadi ini disebabkan oleh perasaan tidak nyaman di rumah, kurangnya motivasi, atau kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi.

 

5. Terlalu Bergantung pada Gadget atau Dunia Maya

 

Anak yang merasa kesepian atau kurang diperhatikan di dunia nyata cenderung mencari pelarian di dunia digital. Jika anak Anda sangat sulit dipisahkan dari gadget, lebih senang berinteraksi lewat game atau media sosial daripada berbicara langsung, mungkin ia merasa lebih “diterima” di sana daripada di lingkungan sekitarnya.

 

6. Perubahan Pola Makan atau Tidur

 

Anak yang tiba-tiba mengalami gangguan tidur, seperti sulit tidur malam, sering terbangun, atau bermimpi buruk, bisa jadi sedang mengalami tekanan emosional. Begitu pula dengan nafsu makan yang meningkat atau menurun drastis, semuanya merupakan sinyal tubuh yang mengekspresikan kebutuhan akan perhatian dan rasa aman.

 

7. Sering Bertanya “Kamu Sayang Aku Nggak?” atau “Kamu Sibuk Terus”

 

Kalimat-kalimat seperti itu adalah permintaan langsung, meski disampaikan dengan polos. Anak sedang mencoba mengonfirmasi apakah mereka benar-benar dicintai atau hanya "tersingkirkan" oleh rutinitas orang tuanya. Ini merupakan tanda yang paling jujur bahwa anak sedang butuh dukungan emosional.

 

Mengenali tanda-tanda anak butuh perhatian lebih merupakan langkah awal yang penting untuk menjaga keseimbangan emosional dan perkembangan mereka. 

 

Terkadang, perhatian bukan berarti harus menyediakan waktu berjam-jam, tetapi cukup hadir secara utuh saat bersama mereka, mendengarkan, memahami, dan merespons kebutuhan emosional mereka dengan penuh empati.

 

Jangan menunggu anak membuat masalah untuk Anda mulai peduli. Perhatian yang hangat dan konsisten dari Anda bisa menjadi pondasi kuat bagi masa depan anak yang sehat secara mental dan emosional.