Viral Game Harmonic Math COC, Benarkah Belajar Sempoa Bisa Bikin Anak Jago Matematika?
- iStock
Lifestyle –Program Clash of Champion season 2 terus menyita perhatian public. Salah satu hal yang menyita publik adalah momen pada permainan Harmonic Math.
Dalam permainan ini, para peserta diberi tantangan untuk menyelesaikan operasi hitung. Menariknya dilakukan secara manual, tanpa alat bantu. Sejumlah peserta dari berbagai kampus kenamaan Indonesia dan luar negeri itu terlihat santai dalam menghitung di luar kepala. Kemampuan mereka pun langsung mendapat perhatian luas publik.
Saking pintarnya, banyak pengguna media sosial membuat video parodi segmen tersebut.Seperti tampak seperti kesurupan hingga berjoget velo city mengikuti instruksi pertanyaan yang diberikan kepada peserta. Menariknya viralnya cuplikan games tersebut membuat publik menyoroti tentang pentingnya mengajarkan anak sempoa.
Mereka merasa bahwa sempoa akan membantu anak dalam berhitung cepat, tepat dan akurat. Benarkah demikian? Ataukah hanya sekadar membuat mereka hafal pola tanpa benar-benar paham konsep? Artikel ini akan membahas manfaat sempoa dari sisi perkembangan otak dan kaitannya dengan kemampuan matematika anak, berdasarkan pandangan ahli.
Sempoa (abacus) bukan sekadar alat hitung manual. Proses belajar sempoa melibatkan kerja sama otak kiri dan kanan secara intens. Saat anak belajar menggunakan sempoa fisik, mereka menggunakan motorik tangan, penglihatan, serta logika dasar. Setelah mahir, mereka akan mulai membayangkan pergerakan manik-manik sempoa di kepala yang disebut mental abacus.
Inilah yang membuat metode ini begitu unik sempoa mengembangkan daya visualisasi spasial (otak kanan) dan kemampuan numerik-logis (otak kiri) secara bersamaan.
Menurut peneliti senior dari Japanese Abacus Committee, Dr. Takashi Kojima, penggunaan sempoa yang konsisten mengaktifkan area visual-spasial otak kanan dan logika otak kiri, yang mempercepat proses mental aritmetika secara alami.
"Anak yang menggunakan sempoa memiliki aktivitas otak yang lebih seimbang saat memproses angka," kata dia.
Berikut beberapa manfaat nyata yang bisa diperoleh anak dari latihan sempoa secara rutin:
1. Meningkatkan kemampuan berhitung cepat
Anak-anak yang terlatih dengan sempoa bisa menjumlahkan atau mengurangkan angka besar dalam hitungan detik, bahkan tanpa perlu menulis. Ini karena mereka terbiasa mengandalkan mental abacus.
2. Meningkatkan konsentrasi dan memori kerja
Menghitung dengan sempoa bukan hanya soal angka, tapi juga soal fokus. Satu kesalahan kecil dalam memindahkan manik bisa membuat hasil akhir salah. Karena itu, sempoa sangat melatih perhatian dan memori kerja (working memory) anak.
3. Mengasah imajinasi spasial dan visualisasi angka
Saat anak mulai menggunakan sempoa secara imajinatif (tanpa alat fisik), mereka mengembangkan kemampuan untuk memvisualisasikan angka dalam bentuk spasial, kemampuan penting untuk pemahaman matematika lanjutan.
4. Meningkatkan kepercayaan diri terhadap angka
Banyak anak takut pada matematika karena sejak awal mereka kesulitan. Dengan sempoa, mereka merasa angka itu “menyenangkan” dan bisa dikuasai, ini meningkatkan motivasi dan percaya diri saat belajar matematika di sekolah.
Sebuah penelitian di Jepang tahun 2017 menemukan bahwa anak-anak usia 6–10 tahun yang belajar sempoa selama minimal 2 tahun menunjukkan peningkatan kemampuan berhitung hingga 35% dibanding anak-anak non-sempoa.
Meski memiliki banyak kelebihan, sempoa bukan segalanya dalam dunia matematika. Anak yang jago sempoa belum tentu bisa menyelesaikan soal cerita, memahami konsep pecahan, aljabar, atau geometri.
Sempoa berfokus pada penguasaan aritmetika dasar penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Ini bagus untuk fondasi awal, tapi kurikulum matematika sekolah mencakup lebih dari itu, termasuk pemahaman konsep, pola logika, dan pemecahan masalah kompleks.
"Sempoa sangat bermanfaat untuk memperkuat dasar numerik anak. Tapi bila tidak diimbangi dengan pendekatan konseptual, anak bisa menjadi seperti ‘kalkulator hidup’ tanpa tahu makna dari apa yang ia hitung," Dr. Kojima mengingatkan.
Dengan kata lain, jangan sampai sempoa hanya membuat anak hafal langkah-langkah hitungan tanpa memahami mengapa langkah itu digunakan.
Idealnya: Sempoa + Pendekatan Matematika Konseptual
Agar hasil belajar sempoa optimal, orang tua perlu memastikan bahwa:
Anak tidak hanya mengejar kecepatan, tapi juga diajak untuk mengerti arti angka dan proses hitung
Guru sempoa mengajak anak berdiskusi tentang logika dan hubungan antar angka
Di rumah, latihan sempoa didampingi dengan aktivitas berhitung sehari-hari, misalnya menghitung uang jajan, mengatur waktu, atau membagi makanan
Contoh konkret: Jika anak menghitung 50 + 30 = 80 dengan sempoa, orang tua bisa bertanya, “Kalau kamu punya 50 ribu dan tambah 30 ribu, kamu bisa beli apa saja?”
Usia Ideal & Tips Efektif Belajar Sempoa
Belajar sempoa bisa dilakukan sejak usia 5–7 tahun, saat anak mulai mengenal angka dan koordinasi motoriknya berkembang baik. Namun, penting untuk menjadikannya kegiatan menyenangkan, bukan beban.
Tips belajar sempoa agar efektif:
Latihan cukup 15–30 menit per hari, jangan terlalu lama agar anak tidak bosan
Gunakan warna atau alat bantu visual yang menarik untuk anak usia dini
Jangan hanya mengejar kecepatan, perhatikan juga ketepatan dan pemahaman
Kombinasikan dengan permainan angka atau kuis ringan agar anak merasa tertantang
Cari guru atau kursus yang bisa mengaitkan sempoa dengan kehidupan sehari-hari