Ibu Hamil Dilarang Menjahit karena Sebabkan Bayi Sumbing, Fakta atau Mitos?

Ilustrasi menjahit
Sumber :
  • Pixabay

Penyebab bibir sumbing bersifat multifaktorial, meliputi:

  1. Faktor genetik: Mutasi pada gen tertentu, seperti IRF6, dapat meningkatkan risiko. Riwayat keluarga dengan bibir sumbing juga menjadi faktor predisposisi.
  2. Faktor lingkungan: Paparan zat berbahaya selama kehamilan, seperti merokok, alkohol, obat-obatan tertentu (misalnya, antikonvulsan), atau kekurangan nutrisi seperti asam folat.
  3. Kondisi kesehatan ibu: Diabetes yang tidak terkontrol atau infeksi tertentu selama trimester pertama dapat berkontribusi.

Aktivitas fisik seperti menjahit tidak termasuk dalam faktor risiko yang diakui secara medis. American Pregnancy Association menegaskan bahwa aktivitas manual yang aman, seperti menjahit, tidak memengaruhi perkembangan struktur wajah janin.

Dampak Mitos pada Ibu Hamil

Mitos ini dapat memengaruhi kesehatan mental ibu hamil, terutama jika mereka merasa bersalah atau cemas karena melakukan aktivitas yang dianggap “terlarang.” Menurut psikolog klinis Dr. Sarah Buckley, yang dikutip oleh Parents.com (2024), kecemasan berlebih selama kehamilan dapat meningkatkan kadar kortisol, yang berpotensi memengaruhi perkembangan janin. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan informasi yang akurat agar dapat menjalani kehamilan dengan tenang.

Selain itu, larangan menjahit dapat membatasi aktivitas kreatif yang sebenarnya bermanfaat. Menjahit, sebagai bentuk kegiatan manual, dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan fokus, selama dilakukan dengan postur yang ergonomis untuk menghindari nyeri punggung atau lelah berlebihan.

Manfaat Aktivitas Kreatif selama Kehamilan