Mengenali Tanda-Tanda Trauma pada Anak dan Cara Mendampinginya

Ilustrasi anak menangis
Sumber :
  • Freepik

LifestyleTrauma pada anak dapat terjadi akibat berbagai pengalaman, seperti kehilangan orang terkasih, kekerasan, atau perubahan besar dalam hidup, seperti perceraian atau adopsi. Dampak trauma sering kali tidak langsung terlihat, tetapi dapat memengaruhi perkembangan emosional, sosial, dan akademik anak jika tidak ditangani dengan tepat. 

Orang tua memiliki peran krusial dalam mengenali tanda-tanda trauma dan memberikan dukungan yang tepat untuk membantu anak pulih. Artikel ini menyajikan informasi mendalam tentang cara mengidentifikasi gejala trauma pada anak serta langkah-langkah praktis untuk mendampingi mereka dengan penuh empati, memastikan mereka merasa aman dan didukung dalam proses pemulihan.

1. Memahami Apa Itu Trauma pada Anak

Trauma pada anak adalah respons emosional dan psikologis terhadap peristiwa yang mengancam atau sangat mengganggu rasa aman mereka. Peristiwa ini bisa berupa kekerasan fisik, pelecehan, kecelakaan, atau kehilangan orang terdekat. Trauma juga dapat terjadi akibat pengalaman berulang, seperti pengabaian atau konflik keluarga yang berkepanjangan. 

Setiap anak bereaksi berbeda terhadap trauma, tergantung pada usia, kepribadian, dan dukungan yang mereka terima. Memahami bahwa trauma tidak selalu terlihat jelas adalah langkah awal bagi orang tua untuk lebih peka terhadap kondisi anak.

2. Tanda-Tanda Trauma pada Anak Berdasarkan Usia

Tanda-tanda trauma bervariasi sesuai usia anak. Pada anak usia dini (0-5 tahun), gejala mungkin termasuk sering menangis, sulit tidur, atau kemunduran perilaku, seperti kembali mengompol. Anak usia sekolah (6-12 tahun) mungkin menunjukkan kesulitan berkonsentrasi, penurunan prestasi akademik, atau perilaku agresif.