Kapan dan Bagaimana Mengenalkan Makanan Baru agar Anak Tidak Picky Eater
- Pixabay
Sebaliknya, dorong anak untuk mencoba makanan baru dengan pujian sederhana, seperti "Wah, kamu berani mencoba wortel, hebat!" Pendekatan ini mendukung pola asuh yang membangun kepercayaan diri anak dalam mengeksplorasi makanan.
6. Perhatikan Porsi dan Frekuensi
Saat mengenalkan makanan baru, sajikan dalam porsi kecil untuk menghindari anak merasa kewalahan. Misalnya, satu sendok makan sayuran baru sudah cukup untuk memulai. Frekuensi makan juga perlu diperhatikan; anak usia 1-3 tahun biasanya membutuhkan 3 kali makan utama dan 2-3 kali camilan sehat setiap hari.
Dengan menawarkan makanan baru secara rutin dalam porsi kecil, anak akan lebih mudah terbiasa tanpa merasa tertekan.
Pentingnya Kesabaran dan Konsistensi
Dalam parenting, kesabaran adalah kunci saat mengenalkan makanan baru. Setiap anak memiliki kecepatan adaptasi yang berbeda, dan tekanan untuk segera menyukai makanan tertentu justru dapat memperburuk perilaku picky eater. Orang tua perlu memahami bahwa penolakan makanan adalah bagian normal dari proses perkembangan anak.
Dengan tetap konsisten menawarkan makanan baru, menciptakan pengalaman positif, dan menjadi teladan yang baik, anak akan belajar menikmati berbagai jenis makanan yang mendukung hidup sehat.