Kapan dan Bagaimana Mengenalkan Makanan Baru agar Anak Tidak Picky Eater

Ilustrasi anak tidak mau makan
Sumber :
  • Pixabay

3. Terapkan Prinsip "Repeated Exposure"

Penelitian di bidang psikologi anak menunjukkan bahwa diperlukan 8-15 kali paparan terhadap makanan baru sebelum anak benar-benar menerimanya. Oleh karena itu, orang tua perlu bersabar dan terus menawarkan makanan yang sama dalam porsi kecil tanpa memaksa. Misalnya, jika anak menolak brokoli pada percobaan pertama, cobalah menyajikannya dalam bentuk berbeda, seperti dikukus, dicampur dalam sup, atau disajikan dengan saus yang disukai anak. Pola asuh yang konsisten dalam menerapkan prinsip ini akan meningkatkan kemungkinan anak menerima makanan baru.

4. Jadilah Role Model

Anak cenderung meniru kebiasaan makan orang tua. Dalam konteks parenting, orang tua yang menunjukkan kebiasaan makan sehat, seperti mengonsumsi sayuran dan buah-buahan secara rutin, dapat memengaruhi preferensi makanan anak. 

Makan bersama keluarga juga memberikan kesempatan bagi anak untuk melihat variasi makanan yang dikonsumsi orang tua, sehingga mereka termotivasi untuk mencoba. Pastikan untuk menunjukkan sikap positif terhadap makanan, seperti mengomentari rasa atau manfaat kesehatan makanan tersebut.

5. Hindari Hadiah atau Hukuman Terkait Makanan

Menggunakan makanan sebagai hadiah (misalnya, "Makan brokoli, nanti dapat es krim") atau hukuman dapat menciptakan hubungan tidak sehat dengan makanan. Pendekatan ini dapat membuat anak memandang makanan tertentu sebagai "buruk" atau "baik," yang meningkatkan risiko menjadi picky eater.