Anak Picky Eater? Gaya Parenting yang Salah Bisa Jadi Penyebabnya

Ilustrasi anak sedang makan
Sumber :
  • Pexels

1. Pola Asuh Otoriter

Orang tua dengan gaya otoriter cenderung memaksa anak untuk menghabiskan makanan atau mencoba makanan baru tanpa mempertimbangkan preferensi anak. Tekanan ini dapat memicu kecemasan terhadap makanan, membuat anak semakin menolak dan memperburuk kebiasaan picky eating. Misalnya, perintah seperti “Habiskan sayuranmu!” sering kali justru membuat anak menghindari sayuran.

2. Pola Asuh Permisif

Sebaliknya, orang tua dengan pola asuh permisif sering kali tidak menetapkan aturan makan yang jelas. Anak dibiarkan memilih makanan sesuka hati, yang sering kali berupa makanan tinggi gula atau lemak, seperti camilan atau makanan cepat saji. Akibatnya, anak kurang terpapar pada makanan bergizi, sehingga kebiasaan makan sehat sulit terbentuk.

3. Pola Asuh Responsif

Gaya parenting ini dianggap paling ideal untuk mendukung hidup sehat. Orang tua responsif memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih makanan, tetapi tetap menetapkan batasan yang sehat. Mereka juga melibatkan anak dalam proses memilih atau menyiapkan makanan, sehingga anak merasa memiliki kendali dan lebih terbuka untuk mencoba makanan baru.

Contoh nyata dari pengaruh pola asuh ini dapat dilihat pada kasus seorang anak yang selalu menolak sayuran karena merasa dipaksa oleh orang tua. Ketika orang tua beralih ke pendekatan responsif, seperti mengajak anak memilih sayuran di pasar atau menyajikan makanan dengan bentuk menarik, anak mulai menunjukkan minat terhadap makanan bergizi.