6 Cara Tusuk Sate yang Benar agar Tidak Patah dan Daging Tidak Rontok
- Freepik
Lifestyle –Siapa yang tidak suka makan sate? Makanan khas Indonesia ini memang punya tempat tersendiri di hati banyak orang. Mulai dari sate ayam Madura, sate kambing, sampai sate lilit Bali, semuanya punya cita rasa yang menggoda. Tapi di balik kelezatannya, ternyata proses membuat sate tidak semudah yang dibayangkan.
Salah satu masalah yang sering terjadi saat membuat sate sendiri di rumah adalah tusuk sate yang mudah patah atau dagingnya rontok saat dibakar. Masalah ini tentu bisa merusak tampilan dan rasa sate yang kita buat dengan susah payah.
Banyak orang mungkin mengira bahwa masalah ini sepele. Padahal, teknik menusuk daging ke tusuk sate punya pengaruh besar terhadap hasil akhir sate. Tusuk yang patah saat dibakar bisa membuat daging jatuh ke bara api, hangus, bahkan terbuang. Begitu juga daging yang rontok karena tidak tertusuk dengan benar, alhasil, sate jadi tidak menarik dan sulit dibalik saat dibakar.
Agar hal ini tidak terjadi lagi, berikut beberapa cara menusuk sate yang benar agar tidak mudah patah dan rontok, terutama untuk kamu yang ingin mencoba berjualan atau sekadar memasak di rumah untuk keluarga tercinta.
1. Gunakan Tusuk Sate Berkualitas
Kunci pertama ada pada pemilihan tusuk sate. Jangan asal pakai tusuk kayu murah. Pilih tusuk sate yang terbuat dari bambu berkualitas, tidak terlalu tipis, dan permukaannya halus. Tusuk yang bagus biasanya lebih kuat, tidak mudah patah, dan tidak tajam berlebihan yang bisa melukai tangan saat memasak.
2. Rendam Tusuk Sate dalam Air Sebelum Digunakan
Sebelum dipakai, rendam tusuk sate dalam air selama 15–30 menit. Cara ini membuat tusuk sate jadi lebih lentur dan tidak gampang patah saat ditusuk ke daging. Selain itu, tusuk sate yang basah juga tidak mudah terbakar di atas bara api saat proses pembakaran.
3. Potong Daging Seukuran dan Searah Serat
Potongan daging yang terlalu besar atau tidak rata bisa menyebabkan tusuk sate patah atau dagingnya mudah rontok. Potonglah daging seukuran sekitar 2 cm, dan usahakan searah dengan serat agar daging lebih mudah ditusuk dan tidak cepat copot saat dibakar.
4. Tusuk Daging dengan Arah dan Tekanan yang Tepat
Saat menusuk, lakukan dengan satu arah dan tekanan stabil. Jangan bolak-balik atau menusuk terlalu cepat, karena ini bisa menyebabkan tusukannya retak atau bahkan patah. Tusuk dari bagian tengah potongan daging, jangan terlalu tepi agar daging tidak sobek dan lepas.
5. Jangan Isi Terlalu Banyak
Kadang kita ingin membuat sate terlihat lebih ‘berisi’ dengan banyak potongan daging di satu tusuk. Padahal, ini justru bisa membuat tusuk sate cepat patah karena bebannya terlalu berat. Idealnya, cukup 4–5 potong kecil daging untuk tiap tusuk agar lebih seimbang dan mudah dibalik saat dibakar.
6. Gunakan Minyak atau Bumbu sebagai Pelicin
Beberapa orang juga menyarankan untuk mengolesi tusuk sate dengan sedikit minyak atau bumbu oles sebelum menusukkan daging. Ini bisa membantu daging menempel lebih baik dan tidak mudah lepas saat dibakar.
Sekilas memang terlihat sepele, tapi teknik menusuk sate yang benar bisa membuat perbedaan besar pada hasil akhir. Bukan cuma soal rasa, tapi juga tampilan dan kemudahan saat membakar.
Dengan tusukan yang kuat dan daging yang menempel sempurna, sate akan matang merata dan lebih nikmat untuk disantap. Jadi, sebelum mulai memanggang sate di rumah, pastikan kamu menerapkan tips-tips di atas, ya!